Terjemahan Surat An Najm Ayat 39 Beserta Bacaan Arab, Latin, dan Tafsir
Terjemahan Quran Surat An Najm ayat 48 beserta bacaan latin, arab, dan tafsir dari Kementerian Agama RI. An Najm adalah surat ke-53 dalam Al Quran.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan Quran Surat An Najm ayat 48 beserta bacaan latin, terjemahan, dan tafsir.
Surat An Najm adalah surat ke-53 dalam Al Quran yang berarti bintang.
Surat An Najm terdiri dari 62 ayat.
Baca juga: QS An Najm Ayat 48: Bacaan Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir
Berikut bacaan QS An Najm ayat 39 dalam arab, latin, beserta terjemahan dan tafsir, dikutip dari quran.kemenag.go.id :
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ٣٩
wa al laisa lil-insāni illā mā sa’ā
Artinya: bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.
>> Lanjutkan membaca Surat An Najm FULL
Tafsir QS An Najm ayat 39
Tafsir Wajiz
Dan diajarkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan usahanya yang baik atau buruk tidak akan dihilangkan.
Tafsir Tahlili
Dikutip dari tafsir quran.kemenag.go.id, atas perbuatan yang baik, manusia hanya memperoleh ganjaran dari usahanya sendiri maka dia tidak berhak atas pahala suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.
Dari ayat tersebut, Imam Malik dan Imam Syafii memahami bahwa tidak sah menghadiahkan pahala amalan orang hidup berupa bacaan Al-Qur'an kepada orang mati, karena bukan perbuatan mereka dan usaha mereka.
Begitu pula seluruh ibadah badaniah, seperti salat, haji dan tilawah, karena Nabi saw tidak pernah mengutarakan yang demikian kepada umat, tidak pernah menyuruhnya secara sindiran dan tidak pula dengan perantaraan, dan tidak pula para sahabat menyampaikan kepada kita.
Sekiranya tindakan itu baik, tentu mereka telah terlebih dahulu mengerjakannya.
Ada pun mengenai sedekah, maka pahalanya sampai kepada orang mati, sebagaimana oleh Muslim dan al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda:
"Apabila seorang anak Adam meninggal dunia putuslah semua amal perbuatan (yang menyampaikan pahala kepadanya) kecuali tiga perkara, anak yang saleh yang berdoa kepadanya, sedekah jariah (wakaf) sesudahnya dan ilmu yang dapat diambil manfaatnya." (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah).
Sebenarnya ini semua termasuk usaha seseorang, jerih payahnya, sebagaimana tersebut dalam hadis:
"Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil usahanya sendiri dan anaknya termasuk usahanya juga." (Riwayat an-Nasa'i dan Ibn Ḥibban).
Sedekah jariah seperti wakaf adalah bekas usahanya, Allah berfirman: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan)." (QS 36:12).
Ilmu yang disebarkan lalu orang-orang mengikutinya dan mengamalkannya termasuk juga usahanya.
Dan telah diriwayatkan di antaranya hadis sahih
"Orang yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka baginya pahala yang serupa dengan pahala orang yang mengikuti petunjuk itu, tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya sedikit pun." (Riwayat Muslim).
Imam Ahmad bin Hanbal dan sebagian besar pengikut Syafii berpendapat bahwa pahala bacaan sampai kepada orang mati, bila bacaan itu tidak dibayar dengan upah.
Tetapi bila bacaan itu dibayar dengan upah, sebagaimana biasa terjadi sekarang, maka pahalanya tidak sampai kepada orang mati, karena haram mengambil upah untuk membaca Al-Qur'an, meskipun boleh mengambil upah mengajarinya.
Termasuk ibadah yang pahalanya sampai kepada orang lain adalah doa dan sedekah.
(Tribunnews.com)