Hamil, Wanita Ini Lukai Lengannya Agar Kehabisan Darah, Warga Mulyorejo Surabaya Gempar
Korban adalah seorang janda, warga Ngagel Timur, Surabaya. Ia diduga mengalami depresi karena pacarnya tak mau tanggung jawab atas kehamilannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - ITM (44) seorang warga Ngagel Timur, Surabaya, Jawa Timur, berusaha mengakhiri hidupnya.
Depresi karena merasa tak punya harapan, tanpa pikir panjang ia menyilet urat nadi di bagian lengan tangan kirinya.
Lambat laun, ITM lemas. Tubuhnya roboh di jalan.
Warga Kampung Labansari, Kecamatan Mulyorejo, Sabtu (23/11) petang, mendadak dihebohkan peristiwa tersebut.
Mba Ya kaget melihat lengan tangan kiri wanita itu mengeluarkan darah.
Spontan ia berteriak kencang meminta tolong tetangganya Kampung Labansari, Kecamatan Mulyorejo pun mendadak heboh.
Nyawa ITM akhirnya selamat setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya.
ITM belakangan diketahui datang ke Labansari, mencari keberadaan laki-laki inisial ANS, diduga pacarnya.
Tak sulit mencari ANS. Orang kampung Labansari banyak yang kenal, sebab ANS itu famili perangkat kampung setempat.
Rumah ANS hanya berjarak sekitar 20 meter dari warung Mbak Ya.
"Sebenarnya wanita itu goleki (cari) alamat mas ANS sejak sore. Sempat muter-muter, terus tanya orang ketemu rumah ANS,” kata Mba Ya.
Mba Ya dan beberapa warga sempat melihat IMT berbincang bersama istri ANS di depan rumah. Setelah itu, mereka terlihat cek-cok.
IMT berjalan meninggalkan rumah ANS. Jarak 20 meter. Tiba- tiba ia terjatuh di samping warkop Mbak Ya.
“Sempat dengar wanita itu minta tanggung jawab kehamilan (diduga hamil di luar nikah. Saat ditolong warga, dia bilang kalau kondisinya hamil,” tambah Mbak Ya.
IPDA Taufik Sungkono dari Polsek Mulyorejo sempat datang ke lokasi.
IMT pingsan setelah melukai pergelangan tangan kiri dengan silet. Untung nyawa IMT selamat.
Belakangan diketahui, status IMT adalah janda. Polisi kini sedang menyelidiki mengapa IMT rela berbuat nekat.
"Untuk penyebab dia nekat menyilet pergelangan tangganya masih kami dalami,” ujarnya.
Sumber: Tribun Madura