Mengenal Apa Itu Tutut, Bikin Livy Renata Keracunan setelah Memakannya
Di beberapa daerah, tutut telah biasa diolah menjadi makanan dan cukup banyak disukai orang. Tapi jika salah masak, tutut bisa menjadi racun.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Livy Renata keracunan makanan tutut dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit.
Kronologi Livy Renata keracunan tutut ini berawal saat ia syuting sebuah program TV.
"Kemarin aku ikut syuting. Konsepnya itu, aku diminta makan street food, kayak makan makanan pinggir jalan yang di Bekasi," kata Livy dalam unggahan akun TikTok @livypart2, Senin (19/9/2022).
Sebenarnya Livy tak hanya memakan tutut saja, tapi juga telur gulung, kepiting dan kerang.
Tapi tetap saja, gamers cantik berusia 20 tahun ini lebih menyalahkan tutut yang ia makan.
"Aku saat itu coba makan tutut, guys, aku enggak tahu ini pahit banget," lanjut Livy.
Baca juga: Keracunan Makanan setelah Makan Tutut hingga Masuk UGD, Livy Renata: Nginep Sehari
Lantas apa sebenarnya tutut itu? Benarkah dapat membuat keracunan?
Tutut merupakan nama yang populer yang biasa disebut oleh masyarakat Indonesia untuk keong sawah.
Hewan yang memiliki nama latin Pila ampullacea ini termasuk hewan air, tapi juga bisa hidup di darat dalam waktu yang sebentar.
Mengutip jurnal Biologi Lipi, hewan ini memiliki ukuran cangkang yang dapat mencapai tinggi 100 mm dengan garis-tengah ±100 mm.
Keong ini hidupnya di perairan tawar dataran rendah, seperti di rawa, danau, sungai berarus lambat dan juga di kolam.
Daerah penyebarannya cukup luas, terdapat di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam.
Di beberapa daerah, tutut telah biasa diolah menjadi makanan dan cukup banyak disukai orang.
Baca juga: Tutut Ternyata Bisa Sebabkan Keracunan Bagi Tubuh Jika Diolah dengan Cara Ini!
Kaya Protein
Menurut penelitian dari Positive Deviance Resource Centre, dalam 100gram keong sawah mengandung sejumlah kandungan gizi, yaitu 12 persen protein, 217 mg kalsium, 81 gram air dengan jumlah kolesterol rendah.
Kandungan vitamin pada keong sawah cukup tinggi didominasi vitamin A, E, Niacin, dan folat.
Selain itu, keong sawah juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Keong tutut juga dapat dijadikan sebagai obat penyakit liver atau hepatitis A karena mengandung protein yang cukup tinggi.
Protein yang terdapat di dalam keong tutut dapat meningkatkan ketahanan tubuh.
Bisa Menjadi Racun
Tutut bisa menjadi makanan kuliner yang cukup lezat, biasanya dimasak dengan bumbu kuning yang gurih hingga pedas.
Namun, tutut juga bisa menjadi makanan yang berbahaya, terlebih beracun.
Hal ini bisa terjadi jika dalam proses memasaknya kurang bersih dan tak sempurna.
Pasalnya, keong sawah ini bisanya hidup di habitat yang berlumpur sehingga rawan membawa parasit dan cacing.
Keong sawah juga membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga membuatnya beracun.
Oleh karenanya, tutut perlu diolah dengan baik dan sempurna agar aman dikonsumsi dan tak menjadi racun.
Baca juga: Sederhana tapi Bersahaja, Ini Dia Kuliner Masyarakat Adat yang Minim Bumbu
Cara Mengolah Tutut
Dikutip dari Sajiansedap, cara mengolah keong sawah yang paling penting agar aman dikonsumsi adalah dengan mencuci bersih keong sawah.
Pertama, rendam keong sawah di air bersih selama 2 jam lalu sikat cangkang sampai bersih dari lumpur dan lumut.
Kedua, rebus keong sawah dengan air bersih mendidih selama 30 menit atau lebih dengan sedikit garam agar cacing dan bakterinya mati.
Setelah dua tahap pengolahan dasar tadi sudah Anda lakukan, keong sudah aman dikonsumsi.
Selanjutnya, Anda bisa mengolah keong sesuai keinginan Anda, bisa mengolahnya dengan bumbu rica seperti di Solo, atau bisa merebusnya dengan kuah kuning.
(Tribunnews.com/Tio) (SajianSedap/Ulfa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.