Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: 4 Hal yang Harus Ada pada Diri Manusia
Berikut contoh teks khutbah Jumat dengan tema "Empat Hal yang Harus Ada pada Diri Manusia", ditulis oleh H. Khairul Anam, S.H., M.Kes.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
“Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dan pelajaran (Al-Qur’an) dari Rabb-Mu, penyembuh dari penyakit–penyakit dalam dada (dalam hati manusia) dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah
Bagaimana kiat untuk membersihkan hati, dan mengembalikan kepada fitrah, yaitu 3 hal penting yang harus kita lakukan:
Pertama : Berdo’a kepada Allah
Kedua : Menghilangkan Al-Ghaflah (Kelalaian)
Ketiga : Melakukan Tazkiyatun Nafs (pensucian jiwa)
yaitu senantiasa Tawaddu’ di jalan Allah.
Jama’ah rahimakumullah
Syekh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan Bahwa Allah Subhanahu wata’ala menjadikan akal kepada manusia adalah:
1. Agar manusia cenderung menganggap baik pada kebenaran
2. Agar manusia cenderung menganggap buruk segala yang bathil
3. Karena dalam hukum islam kata beliau, apa yang ada dalam hukum islam/syariat Islam baik yang lahir maupun yang bathin Allah telah menjadikan pada hati semua
makhluknya, kecendrungan untuk menerimanya, maka Allah menjadikan di hati mereka rasa cinta kepada kebenaran dan selalu mengutamakannya, itulah hakikat fitrah yang disebutkan dalam ayat tersebut
Jama’ah Sholat rahimakumullah
Akan tetapi masih ada daripada sebagian manusia, memutar balikkan penafsiran ayat Al-Qur’an yang sangat mulia tersebut, dimana sesuatu yang sudah jelas kebathilannya, malah itu yang dianggap sesuatu yang haq, di belanya mati-matian, begitu yang lainnya sesuatu yang jelas-jelas hukum haram maka yang haram itu tetap di kerjakannya, dan dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja.
Sehingga ada ungkapan yang menyesatkan “jangankan yang halal, yang haram saja sulit untuk mencarinya”.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi, padahal misalnya pelakunya adalah seorang yang tahu di agama, seorang pejabat, seorang pemimpin, seorang wakil rakyat, dan atribut sosial lainnya, hal tersebut disebabkan karena mereka tidak menggunakan akal sehatnya, akan tetapi akal yang Allah berikan kepada manusia, yang mana manusia dengan akal pikirannya sesungguhnya dapat membedakan antara haq dan bathil, yang halal dan yang haram, yang sunnah dan yang bid’ah, yang tauhid dan yang syirik, akal fikiran yang sehat ini tidak di gunakan sebagai mana mestinya.
Akan tetapi selalu digunakan untuk mengakal-akali, sehingga yang haram dijadikan yang halal, yang bathil di jadikan yang haq, yang bid’ah dikerjakan, yang sunnah malah ditinggalkan, itulah potret kehidupan manusia.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda yang artinya Semua bayi yang (baru lahir) dilahirkan diatas fitrah (cenderung kepada Islam) lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikan orang Yahudi, Nashrani atau Majusi.
Dari ‘Yadh Himar al-Majusy, bahwa Rasulullah bersabda: (Allah berfirman) sesungguhnya Aku menciptakan para hambaku, semua dalam keadaan hanif (lurus dan cenderung kepada kebenaran) dan sungguh kemudian syaithan mendatangi mereka, lalu memalingkan mereka dari agama mereka.