Tiga Langkah yang Bisa Dilakukan Bunda Agar Tetap Dekat dengan Anak di Tengah Kesibukan
Bunda sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk menciptakan momen menghabiskan waktu bersama si kecil dengan interaksi yang intim dan hangat.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNES.COM, JAKARTA - Bagi orangtua, membangun hubungan yang dekat dan hangat dengan anak tidak otomatis muncul begitu saja dan perlu proses panjang yang terus menerus.
Butuh pondasi yang kuat agar relasi bersama anak terjalin hingga seterusnya.
Secara teori memang seperti itu, namun sayang tak semua keluarga bisa memaksimalkan momen saat berkumpul di rumah.
Terbukti dari hasil studi yang dilansir bravotv.com di tahun 2018 menyebutkan jam kerja dan kesibukan harian menjadikan momen waktu bersama keluarga hanya 37 menit setiap harinya.
Baca juga: Ikuti Kelas Parenting sebelum Lahiran, Ria Ricis Ungkap Cara Latih Putrinya Bedakan Siang dan Malam
Waktu bersama keluarga ini tidak dihitung saat seluruh anggota keluarga menghabiskan waktu di rumah tapi tidak ada interaksi.
Jadi kata kunci menghabiskan waktu bersama adalah adanya interaksi!
Bunda sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk menciptakan momen menghabiskan waktu bersama si kecil dengan interaksi yang intim dan hangat.
Tentu tidak ada ukuran ideal durasi yang diperlukan dalam menjalin interaksi yang hangat dengan si kecil.
Tiap-tiap keluarga punya gaya dan karakter tersendiri.
Ada banyak cara yang dapat bunda praktikkan agar quality time bersama si kecil dan seluruh anggota keluarga menjadi lebih optimal tanpa diukur dari berapa lama waktu yang dihabiskan.
Tak harus pula mengagendakan waktu khusus setiap hari demi membangun waktu kebersamaan tiap hari.
Justru opsi ini malah menjadi aturan yang kaku dan si kecil mengikutinya sekadar menggugurkan kewajiban saja.
Ada beberapa langkah yang dapat bunda lakukan agar tetap dekat dengan anak meski harus menghadapi kesibukan harian.
1. Bangun bonding sejak bayi
Kedekatan bunda dengan anak sebenarnya sudah terjalin sejak bayi. Bonding yang kuat ini akan menjadikan anak terus terhubung dengan anak. Seiring waktu berlalu, bonding ini harus terus diperkuat agar anak tetap merasa dekat dan bunda selalu ada untuknya.
2. Tetap biasakan ada kontak fisik
Peluk dan cium tetap diperlukan agar anak merasa nyaman dan terhubung dengan bunda. Kontak fisik di sini menjadi sinyal rasa sayang dan cinta kepada si kecil. Kontak fisik dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Toh sebenarnya kontak fisik ini merupakan dorongan naluri bunda terhadap si kecil.
3. Ciptakan ritual keluarga
Agar anak tergerak untuk menghabiskan waktu bersama adalah dengan menciptakan ritual keluarga yang seru dan menyenangkan.
Misalnya dengan menonton acara favorit di televisi. Bisa juga main game online mengingat sekarang ini banyak digandrungi anak-anak.
Ritual keluarga akan lebih seru bila dilengkapi dengan camilan atau minuman yang disenangi anak-anak.
Misalnya menghadirkan Telur Gabus Kata Oma, camilan ini dibuat dengan bahan alami pilihan berkualitas tinggi, tanpa pengawet, tanpa MSG, dan gluten free, sehingga aman untuk dikonsumsi setiap hari dan pas untuk seluruh keluarga.
Hubungan yang dekat dan anak terus merasa terhubung dengan bunda akan berkontribusi terhadap karakternya kelak.
Anak selalu merasa disayang dan dicintai sehingga dia akan tubuh sebagai pribadi dengan identitas yang positif.