Bentuk Hidung Tidak Simetris Sering Bikin Kaum Wanita Tidak Percaya Diri
Dokter Estetika dari iNov Glow, dr. Aditia Martanti, M. Biomed (AAM) mengatakan bahwa ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh pasien yang melakukan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Mulai dari mengubah bentuk cuping hidung, bentuk puncak hidung, sudut antara hidung dan bibir bagian atas, hingga memperbaiki kelainan bentuk hidung yang disebabkan oleh cacat lahir atau cedera.
"Rhinoplasty dapat dilakukan untuk alasan kesehatan, seperti gangguan pernafasan atau cacat lahir. Untuk kondisi semacam itu, justru disarankan untuk segera melakukan operasi hidung di usia muda," kata dr. Aditia dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (9/1/2022).
Kendati demikian, ada sederet risiko yang kemungkinan dihadapi seseorang yang melakukan operasi hidung.
Mulai dari infeksi, pendarahan, hidung asimetris, hingga ketidakpuasan pasien terhadap bentuk hidung barunya.
Oleh karena itu, calon pasien harus memastikan klinik yang dipilih untuk melakukan operasi hidung.
dr. Aditia mengatakan bahwa sebelum menjalani operasi, calon pasien dapat bertemu dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah bisa dilakukan Rhinoplasty dan memperoleh bentuk hidung yang sesuai dengan harapannya.
Dokter pun akan memeriksa riwayat kesehatan dan menanyakan tentang obat dan kondisi medis saat ini.
"Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, melihat dari dekat kulit di bagian dalam dan luar hidung Anda untuk menentukan perubahan apa saja yang dapat dilakukan," papar dr. Aditia.
Baca juga: Lakukan Operasi Hidung di Swiss, Nikita Mirzani Habiskan Rp 650 Juta, Sebut Prosesnya 7 Jam
Hentikan sementara kebiasaan merokok saat melakukan operasi ini.
Bagi pasien yang terbiasa merokok, dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya itu sebelum operasi dan setelah operasi.
Hal itu karena nikotin dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga mengakibatkan sedikit oksigen dan darah yang sampai ke jaringan.
"Ini akan memperlambat proses pemulihan," jelas dr. Aditia.