Asal-usul Tahun Baru Imlek, Perayaan yang Identik dengan Warna Merah
Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi di China. Berikut asal-usul perayaan Tahun Baru Imlek yang identik dengan warna merah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tahun Baru Imlek menjadi perayaan penting orang Tionghoa.
Perayaan ini menandai awal tahun baru dalam kalender lunisolar tradisional Tiongkok.
Tahun Baru Imlek biasanya dirayakan selama beberapa hari, tidak hanya satu hari seperti tahun baru kalender Masehi.
Pada tahun 2023 ini, Tahun Baru Imlek dimulai pada tanggal 22 Januari.
Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi atau Chūnjié dalam bahasa Mandarin.
Festival biasanya dirayakan di China dan negara-negara Asia lainnya.
Baca juga: Twibbon Gong Xi Fa Cai, Tahun Baru Imlek 2023: Cocok Diposting di WA, FB, Twitter, dan Instagram
Asal-usul Tahun Baru Imlek
Dikutip dari China Highlight, Tahun Baru Imlek telah ada sekitar 3.500 tahun.
Legenda yang sangat tua tentang Tahun Baru Imlek masih populer bahkan sampai sekarang.
Monster bernama Nian akan menyerang penduduk desa setiap Malam Tahun Baru Imlek.
Untuk mengusir binatang itu, orang menggunakan suara keras, api, dan warna merah.
Perayaan dengan unsur-unsur tersebut masih dipertahankan hingga saat ini.
Dikatakan bahwa seorang lelaki tua yang bijak mengetahui bahwa Nian takut dengan suara keras (merdu) dan warna merah.
Kemudian, orang-orang meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela dan pintu mereka.