Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pico Laser Masih Jadi Trend Kecantikan Global, Apa Itu Pico Laser?

Penggunaan pico laser dalam dermatologi pada awalnya difokuskan untuk mengoptimalkan penghapusan tato yang tidak diinginkan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pico Laser Masih Jadi Trend Kecantikan Global, Apa Itu Pico Laser?
Tribunnews/Fitri Wulandari
Dokter Kecantikan sekaligus Pemilik Ekle's Clinic, dr. Eklendro Senduk, D. AAAM, M.Kes., atau akrab disapa dr. Ekles (kanan) bersama artis Cut Tari (kiri) di sela peluncuran Ekle's Clinic di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (29/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini nyaris setiap wanita mendambakan kulit yang glowing dan sehat untuk menunjang penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Sebagian di antara mereka ada yang merasa tidak percaya diri karena memiliki berbagai permasalahan kulit, mulai dari bekas jerawat hingga penuaan (aging) pada kulit.

Baca juga: Hadirkan Riasan Bibir Baru, Tisha Ajak Perempuan Indonesia Pancarkan Kecantikan

Ada banyak teknologi yang kini digunakan dalam treatment di dunia kecantikan, termasuk pico laser yang telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir.

Lalu apa itu pico laser treatment?

Dikutip dari laman National Institutes of Health, Minggu (30/4/2023), menurut artikel yang dipublikasikan melalui PubMed pada 2021, penggunaan pico laser dalam dermatologi pada awalnya difokuskan untuk mengoptimalkan penghapusan tato yang tidak diinginkan.

Namun kemajuan selanjutnya dalam teknologi ini telah memperluas indikasi klinisnya untuk mencakup pengobatan lesi berpigmen jinak, photodamage, melasma, dan revisi bekas luka.

Berita Rekomendasi

Dalam tinjauan sistematis ini, rekomendasi berbasis bukti dikembangkan untuk penggunaan pico laser dalam dermatologi.

Perlu diketahui, pico laser adalah teknologi yang dihadirkan melalui peralatan yang digunakan dalam industri dermatologi kosmetik.

Teknologi ini sebenarnya untuk memperbaiki permasalahan kulit apapun dalam sesi perawatan kulit laser non-invasif yang dilakukan dengan cara non-bedah.

Baca juga: 4 Manfaat Air Mawar untuk Kecantikan Kulit, Bisa Meredakan Kemerahan

Perawatan ini dapat memastikan bahwa 'kelemahan konvensional dan efek samping dari perawatan kulit' tidak muncul seiring bertambahnya usia anda.

Berbagai permasalahan kulit seperti stretch mark, tato, jaringan parut jerawat, bintik-bintik, tanda lahir, penghapusan pigmentasi melisma, kerusakan akibat sinar matahari, menghaluskan kerutan, dan masalah kulit lainnya pun dapat dihilangkan secara cepat dengan teknologi mutakhir ini.

Tidak seperti perawatan kulit laser pada umumnya, pico laser dapat digunakan pada seluruh tubuh dan semua jenis kulit.

Dokter Kecantikan sekaligus Pemilik Ekle's Clinic, dr Eklendro Senduk D. AAAM, M.Kes., atau akrab disapa dr Ekles mengatakan bahwa teknologi ini tidak terbatas pada jenis kulit tertentu, sehingga siapapun bisa menjalani treatment ini.

"Jadi itu salah satu teknologi terbaru dari laser, yang (digunakan) untuk semua problem kulit, untuk peremajaan kulit, tekstur kulit, pori-pori, pencerahan, bekas jerawat sama flek," kata dr. Ekles, saat ditemui disela peluncuran Ekle's Clinic di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (29/4/2023).

Treatment satu ini tidak seperti teknik perawatan bekas luka jerawat laser tradisional yang terus-menerus memaparkan kulit sensitif anda ke suhu tinggi.

Karena lensa khusus ini mengubah energi laser yang intens menjadi tekanan sedang.

Energi mengontrak sel-sel kulit baru anda karena proses tekanan, mengaktifkannya untuk memproduksi kolagen dan elastin baru tanpa rasa sakit.

Ia menjelaskan bahwa tidak akan ada cedera kulit atau rasa terbakar selama prosedur ini, dan juga tidak ada downtime setelah menjalani treatment.

Hasil yang akan muncul nantinya adalah tekstur kulit anda akan tampak lebih sehat dan cerah.

"Dan bagusnya, dia nggak ada downtime, jadi setelah pengerjaan tuh langsung kinclong. Jadi orang tuh paling favorit (pakai treatment ini). Jadi tergantung kebutuhan, kalau dia mau kinclong rejuve ya rejuve aja, pico rejuve namanya, jadi setelah pengerjaan langsung kinclong," jelas dr. Ekles.

Lalu bagaimana proses treatment menggunakan teknologi satu ini?

dr Ekles menyampaikan bahwa sebenarnya proses treatment laser satu ini tidak membutuhkan waktu lama, yakni sekitar 15 menit.

Namun biasanya ada sekitar 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk proses massage, cleanser hingga anestesi lokal menggunakan krim anti sakit sebelum pasien menjalani treatment.

"Treatment lasernya sebenarnya cuma kurang lebih 15 menit sampai 20 menit. Tapi memang biasanya di Ekles ada SOP-nya, harus di-massage dulu, cleanser plus dilakukan anestesi pakai krim anti sakit, anestesi lokal sekitar 30 menit, baru habis itu lakukan laser, jadi kurang lebih 1 jam," papar dr. Ekles.

Lalu berapa lama hasil pico laser bertahan?

Efek perawatan ini dianggap permanen untuk masalah tertentu, seperti bekas luka dan penghapusan tato.

Hal itu karena pendekatan tepat yang digunakan untuk mengatasi masalah ini dan teknologi yang digunakan memang sepenuhnya memecah pigmen tato, lesi berpigmen hingga bekas luka.

Terkait pantangan bagi para pasien yang menjalani treatment ini, Celebrity Doctor satu ini menuturkan bahwa pada dasarnya tidak ada hal yang menjadi pantangan bagi mereka yang telah melakukan pico laser.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah pasien melakukan treatment ini.

Pertama, mereka harus menggunakan krim anti iritasi, karena kulit kemungkinan menjadi sensitif sesaat setelah melakukan laser.

"Nggak ada sama sekali, tapi memang disarankan ada pakai anti iritasi dulu, karena habis laser kan kulit kemungkinan sensitif," tutur dr. Ekles.

Kemudian, jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan atau di tempat yang terpapar sinar matahari cukup menyengat.

Namun jika ada hal yang memang mengharuskan pasien melakukan aktivitas outdoor, ia menyarankan mereka untuk menggunakan sunscreen sebelum memulai aktivitas.

"Jangan dulu banyak kena udara yang panas banget, tapi ada kan orang yang memang aktivitasnya di outdoor, ya disarankan pakai sunscreen," kata dr Ekles.

Sementara untuk menjaga agar hasil treatment lebih maksimal, dr Ekles mengatakan bahwa pasien sebaiknya melakukan konsultasi mengenai kulitnya ini satu bulan sekali.

Nantinya dokter akan memberikan treatment lanjutan dengan ditambah penggunaan krim penunjang agar kondisi kulit mencapai harapan yang diinginkan.

"Sebulan sekali disarankan untuk pico laser, terus di-maintain dengan krim, lama-lama laser lebih dijarangkan," papar dr Ekles.

Sementara itu, artis sekaligus Presenter cantik Cut Tari mengakui bahwa seiring bertambahnya usia, tentu dirinya semakin memerlukan perawatan pada kulitnya.

Terlebih profesinya sebagai public figure mewajibkannya untuk selalu tampil cantik dan menarik dalam setiap aktivitas.

"Dengan bertambahnya usia kan semua perempuan ingin lebih ageless lagi ya, nggak menutup kemungkinan suatu saat saya ingin mencoba botox, filler dan sebagainya," jelas Cut Tari.

Tari mengatakan bahwa ia merupakan tipe orang yang takut untuk 'coba-coba' treatment.

Namun jika telah merasa cocok pada treatment tertentu, ia pun akan kembali melakukannya, satu di antara beberapa treatment yang mencuri perhatiannya adalah pico laser.

"Buat aku, perawatan itu penting ya, cari dokter yang tepat itu penting, kadang kita mau coba-coba tapi buat apa, dan aku orangnya nggak berani coba-coba. Jadi ketika aku dapat yang tepat, aku memang loyal, jadi ketika aku cocok ya aku akan balik lagi," kata Cut Tari.

Siapa kandidat yang dapat menjalani treatment ini?

dr Ekles menyampaikan bahwa prosedur treatment ini aman untuk semua jenis dan warna kulit.

Namun biasanya usia pasien di atas 12 tahun, karena wanita Indonesia cenderung mengalami pubertas pada usia 12 tahun setelah masa pubertas.

"Saat usia 12 tahun, sebenarnya kukit dewasa itu khususnya wanita yang sudah datang pubertas atau audah datang bulan, rata-rata orang Indonesia itu 12 tahun ke atas, itu sudah dikatakan kulit dewasa sebenarnya, jadi sudah bisa di treatment," jelas dr Ekles.

Sementara untuk mereka yang ingin melakukan pembentukan wajah, harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kecantikan.

Termasuk jika ingin mengubah bentuk hidung menjadi lebih tinggi seperti artis Korea.

"Kalau pembentukan wajah memang tergantung , memang ada orang-orang tertentu yang ingin 'hidung saya kayak artis Korea', tapi ini harus diperiksa dulu dengan seksama, bukannberaeti tidak boleh tapi harus diperiksa dulu," pungkas dr. Ekles.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas