Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai jika Anak Tidak Gunakan Pakaian Khusus saat Berenang
Berikut penjelasan dokter soal risiko yang perlu diwaspadai jika tidak gunakan pakaian khusus saat berenang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat berenang, sering terlihat anak-anak yang jarang mengenakan baju renang.
Bukan baju renang, banyak yang mengenakan baju kaos dan celana pendek.
Padahal, tidak mengenakan baju renang secara langsung tidak dapat mendatangkan beberapa risiko.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Uni Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi Rawat dan Inap Anak (ERIA) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR dr Ririe Fachrina Malisie SpA(K).
Salah satu risiko terjadinya kegawatdaruratan pada berenang itu adalah hipotermia atau kedinginan.
Baca juga: Berenang, Olah Raga yang Disarankan untuk Penderita Asma
Jika menggunakan baju khusus renang, seperti bahan spandex, bisanya tidak banyak menyerap air.
"Sehingga paparan tubuh dengan air lebih sedikit. Itu sebenarnya usaha kita untuk menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu terpengaruh oleh air," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Sedangkan baju kaos bisa menyerap banyak air, dan tentunya membuat tubuh basah dalam waktu yang lama.
Ketika tubuh basah, maka otomatis suhu tubuh jadi dingin. Situasi ini berisiko menimbulkan hipotermia.
"Jadi kalau ditanya kalau pakai kaus boleh tidak. Sekarang begini, kalau cuma main air doang tidak berenang tidak apa. Tapi kalau berenang, makin lama di kolam tentu suhu dingin, risiko hipotermia," paparnya lagi.
Hipotermia juga bisa memicu kram.
Kram pada otot-otot terutama otot tungkai.
"Kalau otot tungkai sudah kram, itu sangat berisiko dia tidak mampu mengapung," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.