Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

'Kembang Desa', Batik Solo Paduan Kesan Glamour dan Ndeso Tampi di Central Java Fashion Week

Koleksi Kembang Desa batik Jawa dengan sentuhan oriental khas Tiongkok tampil di Central Java Fashion Week.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 'Kembang Desa', Batik Solo Paduan Kesan Glamour dan Ndeso Tampi di Central Java Fashion Week
Dok. Asti Atmodjo
Salah satu look pada koleksi 'Kembang Desa' karya Desainer Asti Atmodjo dalam panggung mode Central Java Fashion Week memadukan Batik Solo dengan sentuhan oriental look. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah mereda, membuat dunia mode global termasuk Indonesia kembali menunjukkan geliatnya.

Di tanah air, hal ini terlihat dari banyaknya gelaran fashion show yang digelar dan memamerkan karya-karya Desainer lokal.

Baca juga: Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM dengan Pekerja Tunarungu Bisa Tembus Pasar Amerika Serikat

Akhir pekan lalu, panggung mode Central Java Fashion Week kali pertama digelar di kota Solo, Jawa Tengah.

Desainer dari berbagai daerah pun mencoba memamerkan karyanya terbaiknya.

Para pengunjung Pakuwon Mall Solo Baru yang menjadi venue pun sangat antusias menyaksikan gelaran panggung mode lokal itu.

Mengusung tema budaya Indonesia, karya yang ditampilkan dalam panggung mode lokal ini pun didominasi wastra nusantara.

Berita Rekomendasi

Salah satu Desainer yang turut memamerkan karyanya dalam panggung Central Java Fashion Week adalah Asti Atmodjo.

Dikenal konsisten merancang batik kebaya modern, Asti turut diundang untuk menampilkan karya terbaiknya yang bertema 'Kembang Desa'.

Baca juga: Membawa Batik Betawi Naik Kelas Lewat Desa Kreatif Rusun Tambora

Ia pun menjelaskan makna dibalik pemilihan tema tersebut, yakni perempuan cantik yang ada di desa.

Ia juga memilih untuk memadukan batik Jawa dengan sentuhan oriental khas Tiongkok.

"Kita ingin menampilkan batik-batik Jawa perpaduan antara Jawa pribumi dengan Tiongkok. Ada kesan glamour tapi masih ndeso," kata Asti, kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ia menampilkan kebaya couture oriental look dengan detail embroidery dan cuttingan yang sangat feminin, satu di antaranya terlihat dalam cape dress yang ditampilkan.

Asti pun memilih warna yang sangat kuat dalam koleksi yang ditampilkan pada panggunh mode itu, yakni dark red, dark green hingga dark blue.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas