Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Puasa Dzulhijjah yang Dilaksanakan Selama 9 Hari Menjelang Idul Adha, Berikut Bacaan Niatnya

Anjuran puasa sunnah di Dzulhijah dapat dilaksanakan selama 9 hari menjelang Idul Adha, berikut penjelasan dan bacaan niatnya.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Puasa Dzulhijjah yang Dilaksanakan Selama 9 Hari Menjelang Idul Adha, Berikut Bacaan Niatnya
Tribunnews.com
Ilustrasi Puasa - Anjuran puasa sunnah di Dzulhijah dapat dilaksanakan selama 9 hari menjelang Idul Adha, berikut penjelasan dan bacaan niatnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah penjelasan mengenai anjuran puasa sunnah Dzulhijjah yang dilaksanakan 9 hari menjelang Idul Adha 2023.

Mengutip dari kemenag.go.id, pemerintah telah resmi menetapkan bahwa awal bulan Dzulhijjah pada tahun 2023 ini jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

Menjelang Idul Adha ada beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat muslim.

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Dzulhijah.

Mengutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum, Rasulullah SAW bersabda "berpuasalah bulan-bulan mulia yaitu Rajab, Zulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Berdasarkan penjelasan tersebut, puasa bulan Dzulhijjah utamanya dikerjakan selama 10 hari pertama.

Baca juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023 Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Berita Rekomendasi

Puasa Dzulhijjah sunnah dilaksanakan selama 9 hari menjelang Idul Adha.

Ada baiknya sebelum melaksanakan puasa, umat muslim membaca niat terlebih dahulu.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Baca juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Jelang Idul Adha 2023, Lengkap dengan Keutamaannya

Keutamaan-keutamaan berpuasa di bulan Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

Dikutip dari babel.kemenag.go.id, puasa di bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan.

Satu diantaranya adalah pahalanya yang luar biasa, yaitu sebanding dengan mati syahid dalam rangka jihad fi sabilillah.

- Tanggal 1 Dzulhijjah

Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.

- Tanggal 2 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.

- Tanggal 3 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Arafah hingga Tarwiyah Lengkap Tulisan Arab dan Latinnya

- Tanggal 4 Dzulhijjah

Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.

 - Tanggal 5 Dzulhijjah

Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.

- Tanggal 6 Dzulhijjah

Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

- Tanggal 7 Dzulhijjah

Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.

- Tanggal 8 Dzulhijjah  ( Tarwiyah )

keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

- Tanggal 9 Dzulhijjah ( Arafah)

Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya.

Baca juga: Tanggal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023, Puasa Sunnah Jelang Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H

Penetapan 1 Dzulhijjah 2023

Kementerian Agama Republik Indonesia menetapkan 1 Dzulhijjah mulai 20 Juni 2023.

Dengan ditetapkannya awal bulan Dzulhijjah, maka pelaksanaan Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Penetapan ini dilaksanakan melalui sidang isbat yang telah disepakati bersama pada Minggu (18/6/2023) lalu, di Jakarta.

Sidang isbat awal Zulhijah 1444 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag ini dihadiri perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar dari beberapa negara lainnya.

Ketetapan tersebut disepakati karena terdapat laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk, namun masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan MABIMS.

 Kemenag juga telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia. 

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas