Keutamaan Surat Al Ikhlas, Lengkap dengan Waktu Istimewa Membacanya
Berikut keutamaan surat Al Ikhlas lengkap dengan waktu istimewa membacanya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut keutamaan surat Al Ikhlas lengkap dengan waktu istimewa membacanya.
Surat Al Ikhlas menjadi surat yang mudah dihafal oleh banyak orang karena ayatnya yang pendek.
Surat Al Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan merupakan surah ke-112 dalam al-Qur'an.
Surat Al Ikhlas tergolong surah Makkiyah karena diturunkan di Mekah.
Baca juga: Surat Al Ikhlas dalam Al-Quran, Ini Keistimewaan dan Waktu Terbaik Membacanya
Bacaan Surat Al Ikhlas Ayat 1-4
Dikutip dari Quran.kemenag.go.id, berikut bacaan surat Al Ikhlas ayat 1-4:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad(un).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad(u).
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yūlad.
Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
Keutamaan Surat Al Ikhlas
Mengutip dari Gramedia, berikut keutamaan surat Al Ikhlas
- Bisa menyelamatkan orang yang membacanya dari kesulitan yang ada di dunia maupun di akhirat.
- Membaca surat Al Ikhlas juga mampu menyelamatkan diri dari sakaratul maut dan gelapnya alam kubur hingga seramnya hari kiamat
- Memiliki kedudukan yang setara dengan sepertiga Al-Qur'an
- Memiliki manfaat dan keistimewaan yang luar biasa, bahkan Rasululllah kesehariannya membaca surat ini.
Waktu Istimewa Membaca Surat Al Ikhlas yang Dianjurkan Rasulullah SAW
1. Pagi dan Petang
Mengutip dari TribunMedan, membaca surat Al Ikhlas dianjurkan pada pagi dan petang.
Namun saat membaca surat Al Ikhlas bersamaan dengan membaca surat An Nas dan Al Falaq sebanyak tiga kali.
Membaca ketiga surat ini biasanya juga bersamaan dengan membaca Ayat Kursi.
Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib, dari bapaknya ia berkata,
خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »
“Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk salat bersama kami, lalu kami menemukannya.
Beliau bersabda, “Apakah kalian telah salat?” Namun, sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata.
Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah.” Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surah) QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan An-Nasai, no. 5428. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
2. Sebelum Tidur
Sebelum tidur, Rasulullah SAW selalu membaca surat Al Ikhlas bersama dengan Al Falaq dan An Nas.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 5017)
3. Ketika Ingi Meruqyah (Menyembuhkan Penyakit)
Dalam sahihnya, Bukhari membawakan bab 'meniupkan bacaan ketika ruqyah'.
Menurut suatu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari:
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِى كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعًا ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ ، وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِى أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan mu’awidzatain (surah An-Naas dan Al-Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen).” (HR. Bukhari, no. 5748)
4. Setelah Sholat Fardu
Umat Muslim dianjurkan membaca surat Al Ikhlas, An Nas dan Al Falaq sekali setelah sholat.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di akhir salat (sesudah salam).” (HR. An-Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ibnu Hajar Al Asqoani menjelaskan maksud dari Mu'awwidzaat adalah ketiga surat, surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas.
5. Ketika Sholat Sunah Fajar (Qobliyah Subuh)
Ketika sedang mengerjakan sholat sunah Fajar, dianjurkan membaca dua surat dalam Al Qur'an yaitu surat Al Ikhlas dan Al Kafirun.
Surat Al Ikhlas dibaca pada rakaat kedua.
Sementara surat Al Kafirun dibaca pada rakaat pertama.
Dari’ Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتِ السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ : { قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ } وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ
“Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh adalah Qul huwallahu ahad (Surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah 4/273. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Silsilah Ash Shohihah bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 646).
(Tribunnews.com/Farrah Putri) (TribunMedan)
Artikel Lain Terkait Surat Al Ikhlas