Asal-usul Hari Tasyrik dan Alasan Mengapa Muslim Dilarang Berpuasa pada 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah
Asal-usul hari Tasyrik dan alasan mengapa muslim dilarang berpuasa pada 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah. Berikut ini amalan saat hari Tasyrik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
“Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurban lah!”
Amalan-amalan Hari Tasyrik
Baca juga: Perayaan Idul Adha di IKN, Pimpinan Otorita IKN Sempatkan Berkumpul dengan Pekerja dan Warga
Berikut ini beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh umat muslim saat hari tasyrikm dikutip dari Kemenag NTB:
1. Menyembelih Hewan Kurban
Bagi umat muslim yang mampu berkurban maka dapat melaksanakan penyembelihan kurban.
Daging hewan kurban nantinya dapat dibagikan kepada orang-orang disekitarnya.
Penyembelihan hewan kurban ini dapat dilaksanakan pada tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Hewan yang akan dikurbankan juga harus memenuhi syarat, seperti hewan berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dll.
2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum
Pada hari tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa dan harus menikmati makan dan minum.
Hal ini bertujuan agar semua umat Islam dapat menikmati daging dari hewan yang disembelih sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
Selain itu, umat Islam diharamkan untuk berpuasa selama hari Idul Adha dan hari tasyrik.