Cerita Lulu Tobing Viral, Dianggap Wakili Penganut Lifestyle Slow Living, Ternyata Banyak Manfaatnya
Pernyataan artis Lulu Tobing belakangan ini disorot, hingga istilah slow living viral. Apakah artina? Ini deret manfaatnya.
Penulis: Anita K Wardhani
Kemudian pada 2004, penulis Carl Honoré terinspirasi dari gerakan Slow Food. Ia lalu mempopulerkan konsep hidup dengan lambat tersebut kepada publik.
Honoré mendalami gerakan Slow Food yang ternyata memicu gerakan hidup pelan di kehidupan masyarakat, termasuk pekerjaan, hobi, mengasuh anak, dan rekreasi.
Sejak saat itu, konsep hidup lambat atau slow living terus berkembang dan diterapkan oleh masyarakat dunia.
Manfaat slow living
Menurut komunitas Log Off Movement, gaya hidup slow living membuat nilai yang dimiliki setiap orang tidak hanya diukur dari keberhasilan karier.
Sebaliknya, kehidupan pribadi akan menjadi prioritas.
Kondisi ini baik untuk kesehatan karena kesibukan membuat tubuh lelah dan mudah merasa depresi atau kecemasan.
Slow living juga membuat orang yang melakukannya punya waktu luang lebih banyak untuk keluarga dan teman, serta memprioritaskan hubungan yang bermakna lebih dalam di antara rekan kerja di kantor.
Bagi lingkungan, slow living membuat orang-orang memiliki waktu luang untuk menghabiskan waktu di alam. Mereka jadi punya waktu lebih untuk memperhatikan dan menjaga kondisi ekosistem.
Langkah untuk memulai slow living
Ada beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan untuk menjalani slow living sebagai gaya hidup sehari-hari, seperti:
Batasi waktu menggunakan media sosial dan menonton TV atau komputer
Jalan-jalan di luar ruangan dan berolahraga dengan santai
Menghabiskan waktu untuk istirahat di akhir pekan atau saat liburan