Curhat Abie Kurniawan Tentang Kegagalannya, Kini Sukses Jadi Desainer Ternama
Sebelum menjadi desainer, Abie pernah mengalami kegagalan saat menjalani banyak bisnis. Ia merugi miliaran rupiah.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer kenamaan Abie Kurniawan cerita soal awal kariernya.
Tak mudah bagi Abie untuk ada di posisi saat ini dengan kesuksesan sebagai seroang perancang busana.
Sebelum menjadi desainer, Abie pernah mengalami kegagalan saat menjalani banyak bisnis. Ia merugi miliaran rupiah.
"Waktu itu saya masih berusia 21 tahun dan dapat uang satu miliar hanya dalam kurun waktu 3 bulan saja. Ternyata itu menjadi boomerang buat saya," ujar Abie Kurniawan kepada awak media, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Kisah Jack Ryan, Desainer Barbie yang Terobsesi Ubah Wanita Pirang seperti Boneka
"Saya jadi merasa paling pintar dan berpikir bahwa berbisnis itu gampang. Tiba-tiba banyak yang datengin saya menawrkan bisnis ini itu, kemudian di tahun 2018, saya benar-benar bangkrut dan hancur. Tabungan habis tidak bersisa," ungkapnya.
Dan pada awal 2019 Abie kembali mendapatkan secercah harapan. Salah satu sahabat kecilnya terus meyakinkan Abie untuk segera bangkit, yakni William Yananto.
Dari situlah ia mulai membangun bisnis tailor hingga akhirnya lahir lah Kaye Tailor yang hingga kini dikelolanya.
"Saya luluh karena sahabat saya terus memberi semangat. Kami akhirnya patungan merintis Kaye Tailor dengan modal Rp500 juta," ucap Abie.
"Kebetulan, ayah saya sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia tailor. Sedikit banyak saya belajar dari beliau," terangnya.
Abie menambahkan, modal awal yang mereka kumpulkan langsung digunakan untuk membuka showroom di kawasan Pantai Indah Kapuk dan membeli stok bahan berkualitas. Sejak awal merintis bisnis tailor, ia bertekad memberikan pelayanan dan produk terbaik kepada para customernya.
"Saya ingin mengedukasi customer Indonesia seperti apa fabric atau bahan yang berkualitas dan cuttingan yang pas. Karena jujur di Indonesia itu susah mendapatkan fabrics yang berkualitas dan bagus," ujar Abie.
Hingga kini usaha tailornya itu mulai banyak dikenal orang-orang dan memberikan omzet hingga ratusan juta.
"Sekarang kami juga fokus perkenalan secara online dan offline seperti mengikuti beberapa event wedding fair seperti Bridestory," tuturnya.
"Dan konsepnya memang lebih segmented ke gentlemen experience, karena tema yang kita usung juga british bold," ujar Abie.