Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Makna Baju Adat Tanimbar Maluku yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR 2023, Sakral dan Perkasa

Presiden Jokowi kembali mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD RI. Kali ini memakai adatdaerah Tanimbar Maluku

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Makna Baju Adat Tanimbar Maluku yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR 2023, Sakral dan Perkasa
kolase/tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi kembali mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD RI. Kali ini memakai adatdaerah Tanimbar Maluku 

Warna hitam didapatkan dari daun taru. Sementara warna kuning didapatkan dari pohong bengkudu atau nengwe. Sedangkan untuk warna merah, mereka menggunakan kulit pohon mangrove yang disebut dengan tongke/mange-mange.

Saat ini penenun jarang menggunakan benang yang terbuat dari kapas karena menenun membutuhkan waktu lebih lama, kain agak berat sehingga kurang diminati pembeli lokal.

Mereka lebih suka menggunakan benang pabrik dengan pewarna kain pabrikan.

Baca juga: Suami dari Kepala Dinas di Tanimbar Puluhan Kali Cabuli Anak di Bawah Umur hingga Korban Melahirkan

Para penenun yang sebagian besar perempuan akan mengerjakan satu helai kain selama tiga hari jika dikerjakan dari pagi sampai sore.

Namun jika dikerjakan di antara pekerjaan rumah tangga lainnya, satu lembar kain akan diselesaikan dalam waktu 7 hari.

Pada umumnya penenun di Tanimbar akan mengerjakan kain tenun seorang diri mulai dari awal pembuatan motif hingga selesai.

Motif biasanya akan dibuat terlebih dahulu di sehelai kertas. Pada umumnya motif kain tenun baik klasik maupun modern tak berbeda jauh.

Makna di Balik Motif Tenun Tanimbar, Ada yang Tunjukkan Keperkasaan

BERITA REKOMENDASI

Motif ini berfungsi sebagai pemujaan terhadap roh-roh tertentu, kehidupan leluhur yang diciptakan secara simbolik dalam bentuk keindahan yang diabstrakkan.

Ada motif yang melambangkan keperkasaan seperti anak panah, bendera atau manusia tanpa kepala yang melambangkan perang antar desa.

Ada juga motif geometris dalam bentuk tumpal, palang, swastika, belah ketupat, empat persegi dan lain sebegainya.

Ada juga ragam hias kunci/kait, pilin ganda dan lain-lain.


Pada motif kain tenun klasik, ada banyak beragam motif di dalamnya. Sementara untuk motif modern, pada satu kain tak banyak motif dan banyak dikombinasikan dengan motif kriustik bentuk bunga cengkeh, bunga larat dll.

Ada juga kain tenun yang disebut kain sinun yang biasanya digunakan untuk pembungkus jenazah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas