Contoh Teks Khutbah Jumat, 18 Agustus 2023 dalam Rangka Hari Kemerdekaan, HUT ke-78 RI
Contoh khutbah Jumat dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI 2023, dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari Jumat (18/8/2023).
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Contoh khutbah Jumat dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI 2023.
Naskah khutbah Jumat dalam artikel ini berkaitan dengan peringatan Hari Kemerdekaan atau Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI yang jatuh pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Dalam khutbah Jumat dalam rangka HUT ke-78 RI ini, ditekankan sebagai warga negara hendaknya dapat mengisi kemerdekaan dengan sumbangsih menjaga lingkungan.
Khotib dapat menyampaikan tentang kewajiban menjaga lingkungan dan alam yang telah diciptakan Allah, sesuai dengan kaidah dalam Islam.
Adapun contoh teks khutbah Jumat bertema Hari Kemerdekaan RI ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari Jumat (18/8/2023).
Berikut contoh khutbah jumat dalam rangka Hari Kemerdekaan ke-78 RI, melansir dari laman Kemenag, berikut ini.
Baca juga: Anggaran Pendidikan 2024 Naik 19,7 Persen, Kemenag Fokuskan untuk Pendidikan Islam
Spirit Kemerdekaan, Merawat Bumi dan Menjaga Lingkungan
- Khutbah Pertama
Hadirin, ja ma’ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Alhamdulillah, atas segala limpahan rahmat yang Allah karuniakan kepada kita semua, kita bisa menikmati kehidupan yang damai di alam raya nan indah, yang bisa mensejahterakan kehidupan kita di dunia fana ini.
Shalawat dan salam tak henti-hentinya kita sanjungkan kepada sebaik-baik manusia kekasih Allah, Muhammad Rasulillah saw. Sebagai hamba yang taat, tentu kita akan terus meningkatkan taqwa kita kepada-Nya, mengikuti ajaran-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Mensyukuri nikmatnya yang tak terbilang jumlahnya, termasuk alam bumi langit dan seisinya.
Ma`asyiral muslimin rahimakumullah,
Ajaran Agama Islam yang sempurna, mencakup semua sendi kehidupan manusia, baik urusan dunia maupun akhirat.
Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan Rahim ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya.