Mitos atau Fakta, Paylater Bikin Orang Jadi Lebih Boros?
Faktanya, menggunakan layanan paylater tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi boros.
TRIBUNNEWS.COM - Tak dapat dipungkiri kalau paylater memang menawarkan kemudahan dan kepraktisannya untuk bertransaksi. Tak ayal, kini metode pembayaran paylater menjadi primadona bagi banyak orang, bahkan e-commerce besar seperti Lazada juga menyediakan pembayaran Bukalapak paylater.
Pembayaran Bukalapak paylater merupakan kerja sama antara Lazada dengan berbagai macam fintech, salah satunya adalah Kredivo, yang menawarkan layanan cicilan 0 persen untuk paylater 30 hari dan tenor 3 bulan, serta bunga rendah 2,6 persen untuk tenor 6 dan 12 bulan, dengan maksimal limit yang diterima Rp50 juta.
Namun, dibalik segala kemudahan dan fleksibilitas pembayaran yang disediakan, ada pandangan yang menyatakan bahwa menggunakan layanan paylater dapat membuat seseorang menjadi lebih boros.
Apakah ini benar adanya? Mari kita jawab pertanyaan tersebut.
Faktanya, diri sendiri memiliki kontrol penuh atas keputusan berbelanja
Menggunakan layanan paylater tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi boros. Sebagai pengguna, Anda tetap memiliki kontrol penuh atas keputusan berbelanja Anda.
Baca juga: Apakah Paylater Cocok untuk Mahasiswa? Berikut Penjelasannya
Sebab, layanan paylater hanya menyediakan opsi pembayaran yang lebih fleksibel dan kemudahan dalam bertransaksi. Apakah Anda akan menggunakan opsi tersebut untuk membeli barang yang memang Anda butuhkan atau sekedar mengikuti gaya hidup konsumtif, itu tergantung pada pola pikir dan kedisiplinan finansial Anda.
Oleh karena itu, penggunaan paylater wajib disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Anda, bukan menuruti keinginan atau untuk memenuhi gaya hidup tertentu.
Gunakan sesuai kemampuan dan utamakan kebutuhan produktif
Apabila Anda ingin menggunakan Bukalapak paylater untuk membeli gadget baru, meski limit sudah mencukupi, alangkah lebih bijak untuk mengetahui kemampuan bayar setiap bulannya terlebih dahulu.
Anda bisa berpegang teguh kepada saran dari beragam Perencana Keuangan, bahwa utang tidak boleh melebihi dari 30 persen dari pendapatan.
Contoh, jika Anda memiliki gaji Rp5 juta, maka tagihan tidak boleh lebih dari Rp1,5 juta. Nah, jika Anda sudah tahu kemampuan bayar Anda adalah Rp1,5 juta, setelah itu baru cari HP sesuai bujet Anda.
Alangkah lebih bijak jika mengambil tenor lebih panjang supaya cicilan lebih ringan, atau menabung beberapa bulan, supaya cicilan per bulannya sesuai dengan kemampuan bayar Anda.
Selain itu, menggunakan Bukalapak paylater juga tidak boleh gegabah dan serampangan, Anda harus bisa membedakan mana utang produktif dan mana utang konsumtif.
Baca juga: 5 Langkah Beli Motor Listrik di Bukalapak Menggunakan Pembayaran Paylater
Sederhananya, utang produktif adalah nilai utang yang bertambah tinggi. Misalnya utang yang digunakan untuk modal usaha atau membeli laptop untuk memulai pekerjaan sampingan. Namun, bukan berarti hanya utang modal usaha saja yang dikategorikan sebagai utang produktif.
Anda boleh juga menggunakan utang untuk membeli smartphone, fashion, dan lain-lain. Akan tetapi, pastikan pengajuan tersebut memang karena kebutuhan Anda, bukan karena memenuhi gengsi belaka, padahal smartphone, atau alat elektronik lama masih mumpuni untuk dipakai.
Jadi, layanan paylater seperti Kredivo memiliki manfaat dan keuntungan tersendiri, asalkan digunakan dengan bijak. Penting untuk memiliki kesadaran finansial dan pengelolaan keuangan yang baik saat menggunakan layanan ini.
Untuk itu, tetap bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan pribadi Anda, ya!