Kak Seto Sebut Konten Negatif di Media Sosial Bisa Menginspirasi Seseorang Bunuh Diri
Memutuskan untuk mengakhiri hidup nyatanya bisa muncul karena beberapa faktor. Salah satunya terinspirasi konten di media sosial.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan marak kasus bunuh diri yang terjadi pada lingkungan pelajar atau anak muda.
Memutuskan untuk mengakhiri hidup nyatanya bisa muncul karena beberapa faktor.
Seperti depresi hingga tertimpa masalah besar yang tidak kunjung dapat jalan keluarnya.
Namun, tanpa disadari, jalan pintas ini ternyata bisa terinspirasi metode orang lain yang dipaparkan media massa secara detail.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.
Baca juga: Marak Pelajar Bunuh Diri, Kak Seto Ingatkan Perlu Ajarkan Kecerdasan Emosi Pada Anak
"Karena dunia digital ini memang sangat mempermudah, tapi sangat kejam, berbahaya," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Minggu (15/10/2023).
Saat ini, mudah sekali menyebarluaskan apapun lewat dunia digital atau media sosial.
Seperti menyebarkan kekerasan atau memviralkan kasus perundungan.
Menurut laki-laki yang akrab disapa kak Seto ini, memviralkan suatu bisa merusak tatanan sistem hingga 'menginsipirasi' seseorang untuk melakukan hal serupa.
"Tindakan bunuh diri dan diberitakan itu menginspirasi calon-calon bunuh diri yang lain. Ah ternyata ya sudah jalan pintasnya paling gampang loncat dari lantai empat dan sebagainya," jelas kak Seto.
Ia pun menghimbau pada masyarakat untuk menyaring terlebih dahulu informasi yang ingin disebarluaskan di media sosial.
Begitu juga saat menerima informasi, masyarakat perlu selektif.
"Jadi memang harus semakin ditingkatkan cerdas menggunakan media digital," pungkas kak Seto.