Contoh Teks Khutbah Jumat: Hakikat Bertaubat dari Perbuatan Zina
Contoh khutbah Jumat dengan tema hakikat bertaubat dari perbuatan zina, berkaitan momentum peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2023.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
“Gerangan apa yang membuatmu begitu terkagum akan Barsisha. Padahal di dalam pandangan hakikatku, ia tak ubahnya seperti setan yang terkutuk.”
Syahdan, Malaikat pun tercengang mendengarnya.
Mereka mulai menerka-nerka akan takdir apakah yang membuatnya tersungkur ke dalam lembah derajat setan yang hina dina.
Singkat cerita di akhir hayatnya barshisha tergoda oleh rayuan syaitan.
Mulai berbuat zina, membunuh wanita yang pernah ia zinahi dan pada puncaknya ia menyekutukan Allah SWT. Naudzubillah.
Para hadirin yang dirahmati Allah SWT
Sebagai hamba Allah SWT yang selalu melakukan kesalahan demi kesalahan, tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT.
Dengan bertaubat kepadanya, besar harpannya dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis Qudsi menyebutkan;
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ ﷿: يَا ابْنَ آدَمَ إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلى مَا كانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آَدَمَ! لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسُتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ! لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ أَتَيْتَنِيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا أَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selagi kalian berdoa dan berharap kepadaku, maka aku akan mengampuni dosa-dosa kalian dan aku tiada perduli. Andai dosa kalian sampai menyentuh awan-awan di langit, kemudian kalian meminta maaf kepadaku, maka aku akan mengampuni kalian. Wahai keturunan Adam andai kalian mendatangiku dengan kesalahan yang memenuhi bumi kemudian kalian mendatangiku, tidak menyekutukanku, maka aku akan datang dengan ampunan yang memenuhi bumi.” (HR. at-Turmudzi)
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT
Maka dari itu kita sangat perlu untuk mengetahui hakikat taubat.
Hakikat taubat sebagaimana Syaikh Muhammad Syakir as-Sakandari menyampaikan dalam karangannya Washoya al Aba’ lil Abna’, kitab yang menjadi mata pelajaran hampir di setiap pesantren yang ada di Indonesia;
التَّوْبَةُ مِنَ الذَّنْبِ لَيْسَتْ مُجَرَّدَ كَلِمَةٍ تَقُوْلُهَا بِلِسَانِكَ وَلَكِنْ التَّوْبَةَ عَلَى الْحَقِيْقَةِ إِعْتِرَافُكَ بَيْنَ يَدَىْ مَوْلَاكَ بِالْخَطِيْئَةِ الَّتِيْ وَقَعَتْ مِنْكَ ، وَاعْتِرَافُكَ بِاَنَّكَ مُذْنِبٌ مُسْتَحِقٌّ لِلْعُقُوْبَةِ اَلَّتِيْ قَدَّرَهَا اللهُ لِهَذَا الذَّنْبِ وَاَنْ تَشْعُرَ بِالَخُزْنِ وَالنَّدَمِ عَلَى مَا فَرَطَ مِنْكَ وَاَنْ تُعَاهِدَ اللهَ عَلىَ اَنْ لَا تَعُوْدَ لِمِثْلِهِ اَبَدًا ثُمَّ ابْتَهِلْ اِلَى اللهِ اَنْ يَصْفَحَ عَنْكَ فِيْمَا سَلَفَ فَاِنْ شَاءَ عَفَا عَنْكَ وَاِنَ شَاءَ عَاقَبَكَ.