Doa sesudah Belajar: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan doa sesudah belajar, lengkap tulisan arab, latin dan artinya, lengkap dengan adab menuntut ilmu dalam Islam menurut ajaran Rasulullah SAW.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan doa sesudah belajar, lengkap tulisan Arab, Latin, dan artinya.
Umat Islam dianjurkan untuk selalu membaca doa dalam melakukan segala aktivitas termasuk doa sesudah belajar.
Membaca doa sesudah belajar atau setelah menuntut ilmu sebaiknya diketahui dan dihafalkan oleh umat Islam.
Simak bacaan doa sesudah belajar, mengutip laman Pondok Modern Darussalam Gontor, berikut ini.
Doa sesudah belajar
Apabila pelajaran sudah selesai guru atau murid dapat menutupnya dengan doa sesudah belajar, sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ إلَيْهِ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Allahumma inni astaudi’uka maa’allamtaniihi fadudhu ilyya inda haajatii ilaihi wa’laa tunsiniihi ya robbal alamiin.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya ku titipkan kepada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah dia kepadaku disaat aku membutuhkannya. Janganlah Engkau buat aku lupa kepadanya. wahai Tuhan pemelihara alam.”
Baca juga: Bacaan Doa Mencari Rezeki Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Pelajar muslim dianjurkan membaca doa sesudah belajar tersebut agar diberi kemudahan dalam menyerap ilmu yang telah dipelajari.
Serta supaya ilmu tersebut dapat membawa keberkahan.
Hadits riwayat Ibnu Majah menunjukkan Rasulullah SAW menyatakan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, dan siapa saja yang meletakkan ilmu tidak pada tempatnya, maka ibarat kalung permata, mutiara, dan emas yang diikatkan pada seekor babi.
Dalam hadits lain juga menerangkan pentingnya menuntut ilmu sebagai berikut.
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُو َفِى سَبِيْل ِاللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang. (HR. Tirmidzi)
Adab Menuntut Ilmu dalam Islam
Dilansir Kemenag, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda kepada Abdullah bin Masud:
"Duduknya kamu selama satu jam dalam majelis ilmu tidak menggerakan pulpen dan tidak menulis satu huruf pun lebih baik bagimu dari memerdekakan budak, dan memandangnya kamu kepada wajah orang yang berilmu itu lebih baik bagimu dari pada engkau sedekah kepada 1.000 budak di jalan Allah dan salamnya kamu kepada orang yang berilmu itu lebih baik bagi mu dari ibadah 1.000 tahun.”
Ucapan Nabi Muhammad kepada Ibnu Masud tersebut memperingatkan kepada umat betapa pentingnya memuliakan orang yang memiliki ilmu dan tidak luput mencari ilmu kepada orang yang berilmu.
Adapun beberapa adab menuntut dalam Islam, sebagai berikut:
1. Meniatkan Ilmu Mengharap Ridha Allah
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى”
Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang penuntut ilmu harus meniatkan ilmunya untuk mengharap ridha Allah, menghidupkan syariat Islam, mendekatkan diri kepada Allah, menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain, dan tujuan-tujuan mulia lainnya.
2. Memohon Ilmu Bermanfaat
Nabi Muhammad SAW juga selalu berdoa memohon ilmu yang bermanfaat. Beliau mengajarkan doa berikut:
اَللَّهُمَّ اِنْفَعْنِيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ وَزِدْنِيْ عِلْمًا
“Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku hal-hal yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah aku ilmu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Bersungguh-sungguh dalam Menuntut Ilmu
Seorang penuntut ilmu harus selalu berkeinginan untuk menambah dan memperdalam ilmunya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“رَحِمَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ إلى مان لا يُفْقهُ ورب حامل فقه إلى من هو أفقه منه”
“Semoga Allah merahmati orang yang mendengar hadits dari kami lalu menghafalnya hingga ia menyampaikannya kepada orang lain. Karena mungkin ada orang yang membawa fiqih (ilmu) kepada orang yang tidak mengerti fiqih, dan mungkin ada orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham darinya.” (HR. Abu Daud)
4. Berakhlak Mulia
Akhlak mulia adalah sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Akhlak mulia adalah cerminan dari iman dan taqwa seseorang.
Sebab akhlak mulia merupakan buah dari ilmu yang bermanfaat.
5. Mengamalkan Ilmu
Mengamalkan ilmu adalah cara untuk mendapatkan pahala dari Allah.
Maka dengan mengamalkan ilmu yang diterima dapat cara untuk memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)