Terlalu Lama Semprotkan Hair Removal Spray Bisa Picu Iritasi Kulit
pengguna hair removal spray harus benar-benar mengikuti petunjuk dan mematuhi waktu pengaplikasian yang disarankan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agar kulit yang halus dan bebas bulu, ada berbagai metode yang dapat dilakukan seperti metode seperti laser, mencukur, atau bahkan waxing.
Selain ketiga metode populer tersebut, terdapat metode lain yang lebih modern dan dapat digunakan untuk menghilangkan rambut halus di tubuh secara efektif yakni menggunakan hair removal spray.
Penggunaannya sederhana, yakni cukup semprotkan ke area yang ingin dirontokkan, ratakan ke semua bulu dan tunggu hingga bulu mengeriting, usap bulu yang telah keriting dan bulu akan langsung rontok.
Meskipun demikian, setiap produk terkadang memiliki cara penggunaan yang berbeda, pengguna harus mengikuti petunjuk penggunaan yang ada pada produk agar hasil maksimal.
Keunggulan menggunakan hair removal spray adalah dapat dipakai lebih merata dan teksturnya lebih ringan jika dibandingkan dengan produk perontok bulu berbentuk krim, gel, roll, lulur atau yang lainnya.
Selain itu, menghilangkan bulu dengan hair removal spray juga lebih cepat dan tidak menyakitkan.
Ahli kimia kosmetik, Lisa Chen mengatakan, pengguna hair removal spray harus benar-benar mengikuti petunjuk produk dan mematuhi waktu pengaplikasian yang disarankan.
"Membiarkan semprotan terlalu lama dapat menyebabkan iritasi kulit atau luka bakar," katanya, Rabu (24/1/2024).
Dikatakannya, meskipun hair removal spray tergolong aman.
Namun perlu diingat bahwa setiap produk memiliki potensi reaksi berbeda pada kulit.
Manager Pemasaran Kondang Hair Removal, Dhanang mengatakan, umumnya produk hair removal memiliki kandungan gliserin, ekstrak lidah buaya, ekstrak akar glycyrrhiza inflata dan sodium sulfide.
"Pencampuran ini membantu merontokkan bulu dari permukaan kulit atau bagian tubuh yang tidak diinginkan seperti kaki, ketiak, tangan dan kemaluan," katanya.
Oleh karena itu, lakukan uji coba kecil pada area kecil sehari sebelum penggunaan reguler untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi.
Seorang dokter kulit klinis, Dr. Emily Wong menyarankan, untuk mengoleskan sedikit semprotan ke area kecil.
"Tujuannnya untuk memastikan tidak ada reaksi merugikan sebelum menggunakannya di area yang lebih luas," katanya.