Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Livable Township, Konsep Hunian Baru untuk Gen Z yang Peduli Lingkungan

Salah satu pilihan yang cocok dengan Gen Z adalah konsep kota layak huni, atau dikenal dengan istilah livable township.

zoom-in Livable Township, Konsep Hunian Baru untuk Gen Z yang Peduli Lingkungan
Istimewa
Livable township atau kota layak huni memiliki beberapa standar untuk bisa disebut livable, yang sebagian besar ternyata selaras dengan kepedulian Gen Z pada isu lingkungan hidup.  

TRIBUNNEWS.COM - “Hidup bukan sekadar hidup,” adalah potongan kalimat yang cukup populer di kalangan milenial dan Gen Z Indonesia. Kalimat bijak dari Buya Hamka ini membuat milenial dan Gen Z enggan ‘hanya’ menjalani hidup sekadarnya saja. Mereka juga berlomba berperan aktif dalam segala sektor, salah satunya peduli dalam hal lingkungan hidup. 

Tidak heran jika sebuah temuan mengungkapkan bahwa milenial dan Gen Z ternyata adalah generasi yang cukup peduli dengan isu lingkungan. Mengutip Katadata, hasil dari survei KedaiKOPI mengungkap mayoritas atau sebesar 77,4 persen anak muda di Indonesia tertarik dengan isu lingkungan hidup. 

Dari angka tersebut, sebesar 78,2 persen responden berasal dari generasi Z (14-24 tahun) yang peduli pada lingkungan hidup berkesinambungan melalui gaya hidup yang lebih sehat. 

Berbicara soal gaya hidup sehat, salah satu yang perlu menjadi perhatian anak muda khususnya Gen Z adalah bagaimana memilih hunian baru yang sesuai dengan kepedulian mereka pada lingkungan. 

Sekarang ini, salah satu pilihan yang cocok dengan Gen Z adalah konsep kota layak huni, atau dikenal dengan istilah livable township. Konsep kota layak huni memiliki beberapa standar untuk bisa disebut livable, yang sebagian besar ternyata selaras dengan kepedulian Gen Z pada isu lingkungan hidup. 

Konsep Livable Township yang cocok untuk milenial dan Gen Z

Livable township diyakini harus memenuhi beberapa standar berikut; mulai dari perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik yang memadai, fasilitas umum, sosial, kesehatan hingga pendidikan yang layak, ketersediaan ruang publik dan ruang hijau, keamanan dan keselamatan penghuni, kualitas lingkungan sekitar, yang mana pihak pengelola juga selalu mengajak warga terlibat dalam keberlanjutan pembangunan kawasan. 

BERITA TERKAIT

Inilah yang telah dilakukan oleh Alam Sutera sejak awal tahun 1990-an, yang juga menjadikan mereka salah satu brand produk properti yang diminati konsumen. Mengusung konsep livable township, Alam Sutera makin diminati karena infrastruktur yang terus berkembang, fasilitasnya yang terus dijaga, hingga peduli pada kualitas lingkungan hidup warganya. 

“Dari awal mula konsepsi Alam Sutera didirikan, dalam pembuatan master plan, kami telah memikirkan apa yang membedakan Alam Sutera dengan yang lainnya. Dengan mengadopsi Ecological Planning method membuat Alam Sutera berbeda dengan yang lain. Selanjutnya setelah terbangun perlu ada yang menjaga dan memelihara sehingga kami memerlukan township management, di mana perannya mengelola semua yang ada di dalam kawasan yang kami bangun, sehingga semua diatur dengan baik,” ucap Division Head Corporate Communication Alam Sutera, Ch. Rossie Andriani. 

Township yang diusung Alam Sutera memang mengelola semua yang ada di dalam kawasan, mulai dari kebersihan, pengelolaan sampah (waste management), kenyamanan lingkungan, hingga fasilitas-fasilitas umum dan sosial yang ada, tidak hanya dibangun, tapi juga dijaga fungsinya sehingga warga kawasan bisa selalu menikmatinya. 

“Dengan keberadaan township ini, kami ingin memberikan rasa aman, nyaman dan ‘hidup’ kepada orang-orang yang tinggal di kawasan Alam Sutera,” lanjutnya. 

Ajak warga terlibat di setiap kegiatan kawasan

Salah satu hal penting dalam konsep livable township adalah mengajak warga ikut terlibat di semua kegiatan di kawasan. Hal ini yang selalu dilakukan Alam Sutera sehingga warga yang tinggal di sana merasa hidupnya menyenangkan. 

“Seperti program-program yang melibatkan warga, mulai dari pengurus-pengurusnya yang aktif berkomunikasi dengan estate management, lalu ada komunitas warga juga bernama ASRC (Alam Sutera Residential Community). ASRC ini amat sangat membantu kami, misalnya donor darah setiap tiga bulan sekali, atau bahu-membahu dalam program vaksinasi Covid-19 saat pandemi, pemberian bantuan sembako kepada warga sekitar, pembagian tanaman obat keluarga (toga) kepada warga sekitar serta kegiatan sosial lainnya,” jelas Rossie Andriani. 

Selain itu, Alam Sutera juga selalu melibatkan warga di setiap peluncuran fasilitas baru, misalnya pada acara peluncuran fasilitas jogging track terbaru di The Flavor Bliss, warga khususnya komunitas lari yang berada di kawasan turut diundang. 

“Jogging track ini kita sediakan untuk mereka yang sudah senior atau membawa anak, karena jaraknya tidak terlalu panjang dan jauh dari hiruk-pikuk berdesakan dengan yang lain. Jadi kita berikan pilihan bervariasi untuk mereka yang ingin berolahraga,” ucap Commercial Business Unit Division Head Ati Dwi Putri. 

Tidak hanya sampai di situ, Alam Sutera juga kian menegaskan bahwa perusahaan telah memutuskan untuk menerapkan gaya hidup green living. Dimulai dari pengelolaan sampah atau waste management, yang dalam pelaksanaannya juga mengajak warga ikut terlibat. 

Ia pun menjelaskan bahwa manajemen Alam Sutera telah memulai langkah sederhana terkait pengolahan sampah, seperti ketika membuat ekoenzim. Dalam pembuatannya, manajemen menggunakan limbah dari Pasar Delapan dan toko-toko buah di kawasan, yang memang menghasilkan sampah-sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi ekoenzim. 

“Setelah kami mencoba membuat ekoenzim itu, manajemen kemudian mengadakan workshop dengan warga. Hasilnya, sekitar dua minggu lalu, kami sudah menemukan beberapa klaster di mana warga membuat ekoenzimnya sendiri. Sudah ada beberapa tong, rapih, dilabeli dan diberikan keterangan, jadi menurut kami ini suatu program yang cukup berhasil, untuk kita menuju waste management yang baik,” jelas Ati Dwi Putri. 

Dalam menyediakan fasilitas pendukung untuk warga, Alam Sutera juga sudah membangun The Flavor Bliss sejak 2008 silam. The Flavor Bliss kini makin lengkap dengan dihadirkannya Broadway Alam Sutera yang menjadi lokasi event-event untuk menyemarakkan kehidupan para warga Alam Sutera, seperti Chinese New Year, Ramadan, 17 Agustus, End of Year hingga Macnifest atau acara ulang tahun The Flavor Bliss sendiri. 

Dalam waktu dekat, kehadiran Broadway Alam Sutera ini diharapkan akan jadi wadah untuk para komunitas berkumpul alias community hub

“Karena event-event komunitas itu dirasa akan cukup banyak, jadi Broadway ini ke depannya akan jadi community hub. Kami akan sediakan fasilitasnya untuk mereka berkumpul atau mengadakan event,” jelasnya. 

Smart app untuk Livable Township

Alam Sutera juga melengkapi warganya dengan smart app yang terintegrasi bernama e-town melalui kolaborasi dengan Qlue. Smart app ini diluncurkan pada 2018 dan juga menjadi platform bagi warga untuk mengadukan keluhannya. 

“Warga bisa mengadukan apapun yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan, misalnya jalanan rusak, fasilitas umum yang perlu diperbaiki, nantinya pihak pengelola langsung menindaklanjuti laporan tersebut,” ucap Ati. 

Dalam aplikasi tersebut, warga yang hendak bepergian ke luar kawasan juga bisa mengakses CCTV untuk dua main access, misalnya jalan masuk tol dan jalan raya serpong. Nantinya warga bisa melihat trafik jalan tol atau jalan raya serpong, jadi bisa menentukan jalan yang hendak dilalui agar terhindar dari kemacetan. 

Warga juga makin merasa aman berkat aplikasi ini dengan adanya fitur tombol darurat yang bisa digunakan dalam keadaan genting atau butuh pertolongan cepat. Tombol darurat ini langsung terhubung ke pihak Command Centre Alam Sutera, sehingga warga bisa cepat mendapatkan bantuan. 

Dengan konsep livable township yang konsisten diterapkan, wajar jika Alam Sutera menjadi salah satu brand produk properti yang kian diminati, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z

Bisa dibilang, Alam Sutera cukup berhasil dalam menjalankan konsep livable township ini, mulai dari bagaimana pihak pengelola mengajak warga untuk terlibat di setiap kegiatan, fasilitas umum dan sosial yang disediakan hingga kepedulian mereka menjaga kualitas lingkungan di kawasan. 

Dalam waktu dekat, manajemen juga akan menyelenggarakan event Alam Sutera Eco, tepatnya pada 27 Januari mendatang. Event yang bernama Sustainabliss ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Indonesia yang jatuh pada 10 Januari lalu. 

“Pada event ini, kami ingin mengundang warga serta partner-partner yang sudah mendukung kita selama ini khususnya dalam waste management. Harapannya, ke depan kita banyak inisiasi, kita akan bentuk komunitas bersama yang fokusnya pada waste management, mengelola eco living, komunitas yang kembali ke alam, lebih sehat, peduli pada lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan,” tutup Ati. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas