Tata Cara Sholat Hajat, Bacaan Niat dan Doa Setelahnya
Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang mempunyai hajat atau keperluan.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang mempunyai hajat atau keperluan.
Tata cara melaksanakan sholat hajat dikerjakan mulai dari 2 rakaat sampai dengan 12 rakaat.
Sholat hajat dapat dikerjakan pada siang maupun malam hari.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Ust. M. Syukron Maksum, sholat ini akan lebih baik dikerjakan pada malam hari.
Berikut adalah bacaan niat sholat hajat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala."
Doa Setelah Sholat Hajat
Setelah selesai melakukan sholat hajat, umat muslim dapat membaca doa sebagai berikut:
1. Bacaan istighfar sebanyak 100 kali:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّىْ مِنْ كُلِّ ذَنْۢبٍ واَتُوْبُ اِلَيْهِ
“Astaghfirullaha Rabbi min kulli dzanbin wa atubu ilaihi.”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku, dari segala dosa dan aku bertobat kepada-Nya.”
2. Setelah membaca istighfar, lalu membaca sholawat atas Nabi muhammad SAW, sebanyak 100 kali, yakni:
اَللّهُمَّ صَلِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً الرِّضَا وَأرْضَ عَن ْأصْحَابِهِ رٍضَاءً الرِّضَا
“Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin sholatar ridhaa wardha an ash-habihi radha’ar ridha.”
Artinya: “Ya Allah, berilah karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah daripada sahabat-sahabat sekalian dengan ridha.”
3. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Laa ilaha illallahul halimul karimu subhanallahi Rabbil arsyil azhim. Alhamdulillahi Rabbil alamin. As aluka mujibati rahmatika wa azaaima maghfiratika wal ishmata min kulli dzanbin wal ghanimata min kulli birrin wassalamata min kulli itsmin laa tada’liy dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illa farrajtahu wa laa haajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha yaa arhama ar-rahimin.”
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau terlantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih dan penyayang.”
4. Selanjutkan, memohonkan permintaan dengan berdoa kepada Allah, dengan bersujud kepada-Nya sambil memperbanyak bacaan:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang yang zalim.”
(Tribunnews.com, Widya)