Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Lengkap dengan Sejarahnya
Perayaan tahun baru Imlek identik dengan sajian Kue Keranjang. Menjelang perayaan Imlek, kue keranjang juga sudah mulai terjual di pasaran.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Perayaan tahun baru Imlek identik dengan sajian Kue Keranjang.
Tak lengkap rasanya perayaan Imlek tanpa kue keranjang.
Menjelang perayaan Imlek, kue keranjang juga sudah mulai terjual di pasaran.
Kue keranjang memiliki cita rasa yang manis dan lengket.
Bahan dasar pembuatan kue keranjang adalah tepung ketan dan gula merah.
Kue keranjang biasanya berbentuk bulat dan agak tebal.
Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek
Kue keranjang atau biasa dikenal dengan kue ranjang, dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe, dikutip dari DP3A Kota Semarang
Kue keranjang dicetak dengan cetakan panjang yang berbentuk keranjang.
Disajikannya kue keranjang saat perayaan Tahun Baru Imlek memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Ti Kwe sendiri memiliki arti 'kue manis' yang sering disusun tinggi bertingkat-tingkat.
Sehingga makna kue keranjang yang disusun bertingkat ketika perayaan Imlek adalah sebagai peningkatan rezeki atau kemakmuran.
Baca juga: Tak Hanya Kue Keranjang, Ada Simbol Keberuntungan di Balik 6 Makanan Khas Imlek Ini
Sejarah Kue Keranjang
Kue keranjang dalam istilah Cina adalah Nian Gao (kue ketan).
Bagi warga etnis Tionghoa, kue keranjang memiliki cerita tersendiri
Nama 'nian' dalam istilah 'nian gao' menurut mitologi Tiongkok Kuno adalah seorang raksasa yang tinggal di sebuah gua di gunung.