Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan atau Qadha, Hukumnya Wajib
Inilah bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan atau yang disebut dengan puasa qadha Ramadhan.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan atau yang disebut dengan puasa qadha Ramadhan.
Puasa qadha merupakan puasa yang dilaksanakan untuk mengganti atau membayar utang puasa Ramadhan.
Puasa qadha dilakukan sebelum bulan Ramadhan berikutnya atau juga diperbolehkan menjelang bulan Ramadhan.
Adapun mengganti puasa berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa saat Ramadhan, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.
Misalnya, orang yang haid atau nifas, sedang melakukan perjalanan jauh, atau bahkan dalam keadaan sakit.
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq, M.Ag melalui tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com menjelaskan bahwa hukumnya wajib mengganti puasa atau membayar puasa di hari lain setelah Ramadhan.
Bagi umat Muslim yang ingin mengganti puasa dapat melakukannya di hari apa saja, selama hari tersebut bukan hari haram untuk berpuasa.
Selain itu, bisa juga dilakukan bersamaan dengan hari Senin atau Kamis untuk mendapatkan beberapa pahala puasa sekaligus.
Niat Qadha Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh Bulan Februari 2024, Ini Jadwal dan Bacaan Niatnya
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya : "Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".
Baca juga: Puasa Ramadan 2024 Dimulai Tanggal Berapa? Simak Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
Lantas, bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadhan berikutnya?
Beberapa ulama pun berpendapat, Shidiq mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, namun dia harus segara membayar utangnya setelah bulan Ramadhan tersebut selesai.