7 Keutamaan Bulan Syaban dan Anjuran bagi Umat Muslim
Berikut 7 keutamaan bulan Syaban 2024 bagi umat muslim sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seperti puasa sunnah, perbanyak berzikir, dan sedekah.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
Nisfu Syaban memiliki arti hari atau malam pertengahan bulan Syaban yaitu pada tanggal 15 Syaban.
Di bulan ini umat muslim bisa memperbanyak amalan shaleh dengan berpuasa sunnah dan menunaikan shalat malam. Seperti yang sudah diriwayatkan dalam hadits berikut ini:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود.
Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)” (HR. Ibnu Majah)
Nisfu Sya’ban disebut juga laylah al-Syafa’ah (malam syafaat) sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadis bahwa Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon syafaat untuk umatnya kepada Allah pada malam ke tiga belas, malam keempat belas, dan malam kelima belas di bulan Sya’ban.
Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: “Allah mengampuni dosa hamba-hambanya pada malam Nisfu Sya’ban kecuali dosa orang musyrik dan orang yang bermusuhan”.
Syaban juga disebut sebagai laylah al-ithq (malam pembebasan) sebagaimana diriwayatkan Ibn Ishaq dari Anas ibn Malik, dari Aisyah ia menceritakan bahwa Rasulallah berdoa meminta kepada Allah kebersihan hati dari perbuatan syirik, kufur.
6. Bulan yang baik untuk membantu fakir miskin
Waktu yang tepat bagi yang mampu untuk membantu para fakir miskin adalah pada bulan Syaban.
Ataupun dengan bersedekah kepada mereka supaya dapat lebih kuat saat melaksanakan puasa di bulan berikutnya yaitu Ramadhan.
Di bulan Sya’ban merupakan waktu yang tepat untuk menunaikan zakat, karena banyak yang menunda pembayaran zakat sebab ingin membayarnya di bulan Ramadhan.
7. Melaksanakan Shalat Sunnah di Malam Nisyfu Syaban
Pada bulan ini, umat Islam dapat memperbanyak amalan dengan menunaikan shalat malam. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam hadits berikut:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود
Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka shalatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas).” (HR. Ibnu Majah)
Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Hibban juga dijelaskan bahwa Nisyfu Syaban menjadi momen Allah SWT mengampuni seluruh penduduk Bumi.
Kecuali orang-orang yang berlaku syirik atau menduakan Allah SWT dan menyimpan rasa dengki seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ والطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ
Artinya: “Allah merahmati para hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan duniawi.” (HR Ibnu Hibban, th-Thabarani dan al-Baihaqi).
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)