Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Stres Picu Masalah Kesehatan, Penting Berlibur untuk Kurangi Risiko

American Psychological Association menyimpulkan waktu istirahat membantu mengurangi stres dengan menjauhkan orang dari aktivitas dan lingkungan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Erik S
zoom-in Stres Picu Masalah Kesehatan, Penting Berlibur untuk Kurangi Risiko
Shutterstock
Ilustrasi berlibur di Bali - Studi yang dirilis oleh American Psychological Association menyimpulkan waktu istirahat membantu mengurangi stres dengan menjauhkan orang dari aktivitas dan lingkungan yang mereka kaitkan dengan kecemasan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM - Stres meningkatkan kadar hormon tertentu, seperti kortisol dan adrenalin. Jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

Studi yang dirilis oleh American Psychological Association menyimpulkan waktu istirahat membantu mengurangi stres dengan menjauhkan orang dari aktivitas dan lingkungan yang mereka kaitkan dengan kecemasan.

Oleh karenanya, penting berlibur secara teratur dapat membantu mengurangi risiko sindrom metabolik—sekumpulan masalah kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal.

Baca juga: Liburan di Surga Tersembunyi, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Ini Wajib Masuk Bucket List!

Peneliti menemukan mereka yang lebih rutin meluangkan waktu berlibur cenderung tidak memenuhi kriteria diagnosis sindrom metabolik.

Setidaknya, dapat dimulai dengan mencicipi beragam kuliner, ataupun melakukan aktivitas yang jarang atau belum sempat dilakukan, karena alasan tidak punya waktu.

Berikut adalah Beberapa tipe liburan yang mungkin bisa menginspirasi anda untuk dilakukan:

Berita Rekomendasi

1. Liburan Keluarga

Liburan keluarga dapat membuat hubungan antar anggota keluarga semakin harmonis secara emosional, maupun fisikly.

Waktu ini dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan kehidupan masing-masing anggota keluarga, atau hanya bersantai di lingkungan yang berbeda sambil menciptakan memori kebersamaan.

2. Liburan Petualangan

Liburan petualangan biasanya dilakukan oleh mereka yang mencari pengalaman penuh adrenalin jauh dari kehidupan sehari-hari mereka, seperti arung jeram, menyelam, bersepeda gunung, berkuda, berselancar dan lain-lain.

3. Menjelajah Kota

Liburan kota adalah kunjungan singkat ke sebuah kota yang ingin Anda jelajahi dan nikmati. Liburan ini biasanya populer di kalangan milenial dan pasangan muda yang menjelajahi dunia.

Baca juga: 5 Desa Wisata di Bali Ini Sajikan Aktivitas Anti Mainstream, Cocok untuk Ide Liburan!

Selama liburan, Anda dapat menikmati berbelanja, wisata kuliner untuk mencicipi berbagai masakan, mengobrol dengan orang lokal untuk merasakan budaya mereka sampai menjelajahi museum, tempat seni dan budaya.

4. Ekowisata

Lingkungan dan industri perjalanan berkaitan sangat erat. Tidak mengherankan bahwa semakin banyak orang yang melakukan liburan Ekowisata di Taman Nasional maupun di desa wisata seperti Taman Nasional Komodo NTT, Raja Ampat Papua Barat, Tangkahan Sumatra Utara Jenis liburan ini dirancang untuk berkegiatan di alam bebas.

5. Wisata Medis

Jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut. Para pasien biasanya berlibur sambil melakukan tindakan operasi untuk mempercantik diri.

Salah satu destinasi medical tourism yang saat ini populer adalah transplantasi rambut di Turki, dimana industri ini telah menjadi salah satu sumber devisa bagi negara.

Di Indonesia, Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata medis terutama untuk tindakan operasi plastik dan hair transplant.

Baca juga: 4 Rekomendasi Vila di Bali dari Tiket.com untuk Pasangan dan Keluarga, Cocok Jadi Tempat Liburan

Banyak turis dari Australia dan negara-negara lain melakukan hair transplant di Farmanina Clinic Bali yang beralamat di Jl. Raya Puputan no 108C Renon Denpasar.

dr.Cintawati Farmanina M.Bio(AAM) mengatakan hair transplant di klinik tersebut menggunakan teknik DHI, yang merupakan teknologi terbaru di Indonesia.

Menurut dia, teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut.

"Hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97 persen dari yang ditanampasti akan tumbuh,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas