Teks Khutbah Jumat Hari Ini, 23 Agustus 2024: Menjaga Keutuhan NKRI Pasca Kemerdekaan
Contoh teks khutbah Jumat dengan tema menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berkaitan dengan situasi nasional pasca HUT RI.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Contoh teks khutbah Jumat dengan tema menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Naskah khutbah Jumat Agustus 2024 dalam artikel ini, berkaitan dengan situasi nasional pasca peringatan Hari kemerdekaan ke-79 RI.
Dalam khutbah Jumat Agustus 2024, akan diterangkan bagaimana umat Islam dapat memiliki rasa tanggungjawab besar menjaga keutuhan negara.
Khotib dapat mengajak umat Islam dapat meneruskan semangat perjuangan para ulama dan menjaga negaranya.
Adapun contoh teks khutbah Jumat ini, dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat hari ini, Jumat, 23 Agustus 2024.
Simak contoh khutbah Jumat berikut ini, dilansir dari laman Pondok Pesantren Lirboyo.
Khutbah Jumat: Menjaga Keutuhan NKRI
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم
Jamaah Jum’ah rahimakumullah,
Dahulu, KH. Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama terdahulu berkumpul dalam satu meja. Sebelumnya, tak pernah para ulama merasa resah seperti ini.
Mereka memiliki suatu tanggungjawab besar yang mereka panggul, yakni merawat dan menjaga kehidupan beragama masyarakat mereka masing-masing.
Tapi di hari itu, mereka harus meninggalkan masyarakat mereka sementara waktu. Mereka pergi dari rumah menuju satu titik untuk bertemu dengan ulama lainnya. Apa gerangan yang memaksa mereka meninggalkan tanggungjawab besar itu?
Tiada lain adalah mereka telah mendapat tanggung jawab yang lebih besar: menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara ketika itu sedang mendapat ancaman serius dari tentara penjajah. Keadaan telah demikian genting.
Maka demi kepentingan negara, para ulama rela meninggalkan kewajiban mereka sejenak kepada masyarakat sekitar.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Membentuk Sosok Pemimpin yang Diteladani
Karena menjaga negara sesungguhnya kewajiban paling besar yang ditanggung oleh ulama. Ini selaras dengan apa yang diucapkan oleh KH. Wahab Hasbulloh:
ِحُبُّ الوَطَنِ مِنَ الإِيْمَان
Mencintai tanah air, memperjuangkan kedamaian tanah kelahiran dan menjaga keutuhan negara dari perusak kedamaian adalah bagian dari Iman. Tanpa ghirah dan semangat membela negara, mustahil seseorang dianggap sempurna keimanannya. Sudah barang tentu, para ulama, yang memiliki kadar keimanan yang telah tinggi, akan menyerahkan seluruh jiwa raganya untuk memperjuangkan kedamaian tanah kelahirannya itu.
Dari pertemuan itu, dihasilkan sebuah keputusan besar: Fatwa Resolusi Jihad. Fatwa ini menghendaki bahwa setiap muslim berkewajiban untuk melindungi negaranya dari serangan penjajah.