Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Teks Khutbah Jumat, 30 Agustus 2024: Cara Menghadapi Masalah Hidup, Ikhtiar dan Tawakkal

Contoh teks khutbah Jumat dengan tema cara menghadapi masalah hidup, ikhtiar dan tawakkal, bekal yang terbaik untuk menjalani kehidupan dewasa ini.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Teks Khutbah Jumat, 30 Agustus 2024: Cara Menghadapi Masalah Hidup, Ikhtiar dan Tawakkal
Tribunnews.com/Rachmat Hidayat
Jemaah haji asal Indonesia di Masjidil Haram - Contoh teks khutbah Jumat dengan tema cara menghadapi masalah hidup, ikhtiar dan tawakkal, bekal yang terbaik untuk menjalani kehidupan dewasa ini. 

Sehingga bagi kita yang beriman saat menghadapi masalah apa pun, maka kita harus berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Jangan lari dari masalah, tetaplah berikhtiar, karena lari dari masalah akan menghadapi masalah yang lebih besar. Setelah ikhtiar, hal yang diperlukan adalah bertawakal. Sebagaimana dalam Al-Quran:

فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِینَ

“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (Q.S. Ali ‘Imran: 159)

Jamaah Jumat Rahimakumullah




Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat mendayung perahu, ikhtiar merupakan dayung sebelah kanan dan tawakkal merupakan dayung sebelah kiri.

Jika dayung itu kita gunakan secara seimbang, maka kita dapat sampai di tepian dengan lancar. Lain halnya ketika satu dayung saja yang dikayuh, maka kita akan berputar di situ saja.

Kesatuan antara ikhtiar dan tawakkal ini dapat kita ambil contoh dalam sebuah hadis. Diceritakan suatu hari saat Rasulullah akan mengerjakan shalat Asar di Madinah, tiba-tiba datang seorang yang membawa unta merah—harganya mahal—dan melepaskan untanya begitu saja.

Kemudian ia memasuki masjid untuk ikut shalat berjamaah. Mengetahui hal ini Rasul bertanya, “Hai fulan, mengapa engkau lepaskan untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah, kalau Allah takdirkan hilang, meski untaku diikat, pasti akan hilang.

BERITA TERKAIT

Akan tetapi jika Allah takdirkan tidak hilang, maka meski untanya dilepaskan tetapi tidak hilang.” Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda, “Ikatlah untamu, kemudian bertakwalah kepada Allah.”

Sehingga kita mengetahui tawakal saja tanpa ikhtiar tidak diperbolehkan dalam agama. Sampai-sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar pernah menegur sahabat yang kerjanya hanya berdoa di masjid. Beliau mengingatkannya, “tidak ada hujan uang dari langit.”

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dari kisah ini dapat kita simpulkan, bahwa ikhtiar itu penting, dan tawakal juga penting. Karena dalam kehidupan nyata kita sering mengalami usaha yang tidak selamanya sepadan dengan asa.

Ada misteri yang sering tak terjawab dari setiap tahap perjalanan hidup manusia. Terkadang kita sudah merasa sangat berusaha, namun hasilnya tak sesuai harapan.

Di sisi lain kita sudah berusaha ala kadarnya, namun ternyata hasil yang didapat melebihi target yang dibuat. Dari semua yang ditakdirkan oleh Allah di hidup ini kita harus menegaskan sikap ridha. Rasulullah bersabda:

ومن سعادة ابن آدم رضاه بما قضاه الله ومن شقوة ابن آدم سخطه بما قضى الله عز وجل

“Di antara kebahagiaan anak Adam adalah ridha terhadap takdir Allah, dan di antara kesengsaraannya adalah benci terhadap takdir Allah.

Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah untuk senantiasa melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik. Sebagai upaya pengabdian kita kepada-Nya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas