Jangan Asal Pilih Klinik Operasi Plastik di Korsel, Harga Wajib Jadi Pertimbangan Terakhir
Operasi plastik bukan lagi hal yang tabu bagi sebagian orang Indonesia. Sudah banyak selebriti Tanah Air melakukannya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, operasi plastik bukan lagi hal yang tabu bagi sebagian besar orang Indonesia.
Ini bisa dilihat kalangan pesohor tanah air, misalnya Dian Nitami, Angel Karamoy, Titi DJ, Jessica Iskandar, Sarwendah, Mawar AFI, Mahalini dan lainnya.
Korea Selatan memang telah meraup banyak keuntungan berkaitan dengan operasi plastik dan selama 2023, sekitar 267 ribu pasien asing berkunjung ke Negeri Ginseng hanya untuk melakukan prosedur bedah kecantikan.
Mereka operasi plastik entah itu untuk memperbaiki bentuk hidung atau rhinoplasty, menegaskan garis rahang, mengubah kelopak mata, dan sebagainya.
Jadi pilihan warga negara asing untuk operasi plastik, praktisi kecantikan asal Korea sekaligus Founder of Protox Indonesia, Jamie mengatakan, warga negara Indonesia harus hati-hati dalam memilih klinik kecantikan yang memberikan pelayanan operasi plastik.
"Memilih klinik kecantikan khususnya untuk operasi plastik di Korea Selatan harus hati-hati. Soal harga itu jadi pertimbangan terakhir," kata Jamie yang ditemui Tribunnews.com saat Medical Tourism and Protox Seminar Schedule di Jalan Imam Bonjol No.68, Menteng, Jakarta Pusat.
Jamie menyarankan, bagi yang berminat operasi plastik untuk mempertimbangkan pemilik klinik atau kepala dokter.
"Harus mengumpulkan informasi, owner atau dokternya memiliki pengalaman berapa tahun. Ini paling utama bukan harga," katanya yang didampingi Dr. Cho Joo Weon Director of JN Plastic Surgery Clinic Specializing in Eye Plastic Surgery,
Kebanyakan, kata dia yang melakukan operasi plastik umumnya wanita dan sekali salah ini selamanya tidak bisa dikembalikan sehingga awal-awal harus periksa profil untuk dokter.
Dalam memilih klinik juga harus hati-hati.
"Harus dilihat soal fasilitas, misalnya ada dokter yang bagus tapi kliniknya kecil, alatnya lama itu juga berbahaya. Dokter bagus mesinnya lama yang hasilnya tidak bagus saat operasi wajah," katanya.
Secara khusus pilihan kota juga jadi pertimbangan.
"Operasi plastik di Gang Nam paling aman, selain itu jangan," kata Jamie memberikan saran.
Dalam kesempatan yang sama, owner Jakarta Stemcell Centre, Sari W Pramono bicara soal pemanfaatan cairan botox, produk Korea untuk klinik-klinik di Indonesia.
"Penggunaan botox memiliki keunggulannya adalah dia tahan lebih lama, makanya dia di market luar sudah masuk dan mereka sangat tertarik masuk ke market di Indonesia," katanya.
Sari merencanakan akan mengimpor produk Protox untuk dipasarkan di Indonesia.
"Kami sudah ada riset juga sebelumnya ke pabrik mereka yang ada di Korea, semuanya menggunakan teknologi dan otomation jadi tidak ada manusia sama sekali dan tertarik masuk ke market di Indonesia," ungkap Sari.