Beberapa Faktor Penyebab Anak Speech Delay, Sikap Orang Tua Kadang Jadi Pemicunya
Speech delay adalah kemampuan bahasa ekspresif bicaranya anak tidak sesuai dengan kelompok umurnya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Selain itu, stimulasi yang kurang juga dikarenakan orang tua tidak memberikan kesempatan belajar pada anak.
Seperti semua keinginan anak dituruti, dan apa pun dilayani agar anak berhenti menangis.
Akibatnya, stimulasi yang diberikan akan berkurang, karena kesempatan belajar anak juga menurun.
"Anak yang tidak diapa-apain juga akan terdampak karena tidak ada stimulasi yang diberikan," sambungannya.
Kedua adalah pembelajaran yang salah. Menurut dr Fitri ada beberapa pembelajaran cara berbicara yang keliru dari orang tua.
Di antaranya bilingual, menggunakan lebih dari satu bahasa di usia-usia awal kehidupan.
Padahal di saat anak itu, anak harus belajar berbahasa dalam berkomunikasi.
Dalam literatur, memang dikatakan bahwa bilingual dapat membantu aspek fungsi kognitif dari seorang anak.
Namun, dari beberapa literatur lainnya menyatakan jika upaya ini efektif jika dilakukan pada usia sekolah. Bukan di usia dua tahun pertama anak.
"Di literatur, dikatakan bilingual di usia awal itu sangat mengganggu proses pembelajaran bahasa. Sehingga akan terjadi keterlambatan berbicara. Menerjemahkan bahasa yang salah, seperti pada kasus tadi, dia menggunakan bahasa tubuh," kata dr Fitri.
Membiarkan anak mengunakan bahasa tubuh juga tidak dianjurkan.
Karena anak akan memahami bahasa gestur adalah bahasa yang benar. Apa lagi jika orang tua juga memberikan respons.
Selain itu pembelajaran tanpa pendampingan juga menjadi faktor terjadinya speech delay.
Di zaman sekarang ini, banyak sekali anak yang disuruh belajar mandiri televisi, handphone atau jenis gawai lainnya tanpa didampingi orang tua.