Contoh Teks Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Hidupkan Kembali Nilai Persaudaraan
Simaklah contoh teks khutbah Jumat untuk sholat Jumat 27 Desember 2024. Naskah khutbah Jumat ini berjudul Hidupkan Kembali Nilai Persaudaraan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Ini mengandung arti bahwa Allah telah dengan sengaja memberikan kemuliaan dan keutamaan kepada manusia melebihi apa yang Dia berikan kepada makhluk-makhluk lainnya, seperti ditegaskan dalam firman-Nya:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ (الإسراء: 70)
Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (QS al-Isra’/17: 70).
Kemuliaan dan keutamaan yang Allah berikan kepada manusia itu berlaku untuk semua manusia tanpa kecuali.
Sebagai manusia, orang yang memeluk agama A dipandang sama mulianya dengan orang yang memeluk agama B.
Orang yang berkulit hitam sama terhormatnya dengan orang yang berkulit putih.
Orang yang berbangsa C sama mulianya dengan orang yang berbangsa D.
Bahkan, atas dasar itu, manusia diberi hak untuk memilih apakah mau beriman atau tidak beriman dengan konsekuensinya masing-masing.
Itu semua merupakan hak mendasar manusia yang dijamin langsung oleh Allah Swt.
Karena itu, pandangan dan tindakan yang mendiskriminasi manusia atas dasar warna kulit, atau pandangan bahwa bangsa tertentu lebih terhormat yang kemudian berhak untuk menjajah atau berlaku sewenang-wenang terhadap bangsa yang lain, sama sekali tidak dapat dibenarkan.
Sebab, kehormatan dan kemuliaan adalah milik semua manusia.
Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Beliau mengangkat Bilal bin Rabah yang berkulit hitam sebagai muazin pada saat hampir semua orang memandang rendah orang yang berkulit hitam.
Masyarakat umum pada masa itu memandang bahwa orang kulit hitam hanya pantas menjadi budak dan hamba sahaya.
Apa yang dilakukan oleh Nabi saw. itu merupakan terobosan sekaligus penegasan bahwa semua manusia adalah sama, setara, dan bersaudara.