Unggul di Survei Litbang Kompas, Pengamat Yakin PDIP pada Akhirnya akan Usung Ganjar di Pilpres 2024
Survei Litbang Kompas juga memperlihatkan kantong-kantong suara pendukung Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Editor: Hasanudin Aco
![Unggul di Survei Litbang Kompas, Pengamat Yakin PDIP pada Akhirnya akan Usung Ganjar di Pilpres 2024](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ganjar-pranowo-disanksi-lisan-oleh-pdi-perjuangan_20221024_182721.jpg)
Ia lantas menilai rasionalitas itu bakal terlihat meskipun di level elite saat PDIP terlihat solid dukung Puan.
"Sementara dari segi elite PDIP punya peluang maju karena sampai saat ini dukungan elite PDIP solid ke Puan," tutupnya.
Kantong Suara 3 Capres Teratas
Survei Litbang Kompas juga memperlihatkan kantong-kantong suara pendukung Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Dari segi kewilayahan, Ganjar unggul terutama di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Di gugus Maluku-Papua, Ganjar juga menguat mengimbangi Prabowo, terutama di Papua Barat.
Sementara itu, Prabowo lebih unggul khususnya di Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Di Jawa, Prabowo masih unggul di Banten, tetapi di Jawa Barat kini tergerus oleh Ridwan Kamil.
Adapun Anies lebih unggul di gugus Maluku-Papua, khususnya di Maluku Utara. Di Jawa, kekuatan Anies menonjol di DKI Jakarta.
Ia juga kuat di Aceh, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Di Sumatera Barat, Anies mulai mengimbangi Prabowo.
Kenaikan suara Ganjar terutama didongkrak oleh pemilih perkotaan. Pun demikian dengan Anies, sementara pemilih perdesaan juga sedikit naik.
Adapun Prabowo kehilangan suara cukup signifikan di perkotaan dan perdesaan. Ridwan Kamil cukup menyedot pemilih dari perdesaan meski masih di bawah Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 hingga 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya sejak Oktober 2019.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.