Isu AHY Jadi Pendamping Anies, Demokrat: Kriteria dan Cara Penentuan Capres-Cawapres Masih Dibahas
Partai Demokrat memberikan respons soal adanya aspirasi yang mendorong Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Capres-Cawapres 2024.
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat saat ini masih fokus membahas kriteria calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.
Diketahui saat ini Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan Partai NasDem sebagai bakal calon presiden atau Capres 2024 terus melakukan komunikasi untuk menentuan bakal calon wakil presiden.
Anies Baswedan sudah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai Demokrat diketahui mendorong ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi Cawapres Anies Basewedan.
Sementara PKS mendorong Ahmad Heryawan atau Aher menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Baca juga: Pengamat: AHY dan Ahmad Heryawan Tidak Bisa Menambah Elektabilitas Anies Baswedan
"Saat ini kami masih fokus membahas kriteria capres dan cawapres, serta cara menentukannya. Belum membahas nama secara resmi, meskipun sudah masuk beberapa aspirasi. Untuk penentuan, menunggu kesepakatan seluruh parpol calon mitra koalisi. Sebelumnya, ada mekanisme internal di tiap parpol yang harus dijalani dalam memutuskannya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan yang diterima, Senin (31/10/2022).
menurut dia, seperti yang disampaikan AHY maupun Anies Baswedan, ada lima kriteria capres dan cawapres yang akan pihaknya usung.
Baca juga: PKS Bantah soal Kabar AHY Resmi Jadi Cawapres Anies Baswedan
Di antaranya memiliki integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan.
"Elektabilitas, karena kami ingin menang, bukan hanya bersama. Jadi, baik capres maupun cawapres harus memiliki elektabilitas yang tinggi, apalagi ketika dijadikan pasangan calon," kata dia.
Untuk kapabilitas, menurutnya, rekam jejak dan kemampuan mengelola pemerintahan jika terpilih sangat diperlukan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan, baik capres maupun cawapres.
"Chemistry karena kami ingin presiden dan wakil presiden saling melengkapi, saling mendukung, bukan malah saling mendahului atau saling berkontestasi," ujarnya.
Baca juga: Beberkan Isi Pertemuan, Anies Baswedan dan AHY Mengaku Cocokkan Pemikiran untuk Kemajuan Indonesia
Menurut Herzaky, memang banyak pihak yang mendorong untuk menduetkan Anies Baswedan dan AHY dalam Pilpres 2024.
Kedua tokoh ini memang menurutnya saling melengkapi dan memberikan efek yang lebih kuat ketika disandingkan sebagai sesama tokoh representasi perubahan.
"Apalagi, Ketua Umum AHY sendiri memiliki 3K, karakter, kompetensi, dan kinerja atau jejak rekam yang terbukti dalam memimpin organisasi sebesar dan sekompleks partai politik besar dengan puluhan ribu pengurus dan jutaan kader seperti Partai Demokrat," ungkapnya.
Adanya aspirasi yang ingin menduetkan Anies-AHY, menurut Herzaky tentunya akan menjadi pertimbangan bagi Partai Demokrat dalam menentukan tokoh yang akan diusung pihaknya dalam Pilpres 2024.
"Doa dan harapan baik ini tentu kami amini. Kami cermati dan resapi terus, untuk dijadikan salah satu pertimbangan dalam memutuskan ke depannya," katanya. (*)