Semua Pihak Diminta Tak Terjebak Persepsi soal Capres Cawapres terkait Pertemuan Anies-Gibran
Bambang Pacul mengajak semua pihak tidak terjebak pada persepsi soal capres cawapres terkait pertemuan Anies Baswedan dan Gibran di Solo.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
![Semua Pihak Diminta Tak Terjebak Persepsi soal Capres Cawapres terkait Pertemuan Anies-Gibran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anies-beri-pujian-ke-gibran.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto, mengajak semua pihak tidak terjebak pada persepsi soal calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya merespons pertemuan bakal calon presiden Partai Nasdem Anies Baswedan dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo pada Selasa (15/11/2022) lalu.
Usai pertemuan itu muncul spekulasi yang menilai momen itu merupakan sinyal pencapresan 2024.
Bambang meminta semua pihak tak terjebak pada narasi atau persepsi terkait dinamika politik Pilpres 2024.
Baca juga: Anies Baswedan Bertemu Gibran, Pengamat: Keduanya Saling Membutuhkan
Menurutnya, hal tersebut hanya akan menghabiskan energi saja.
"Sering kita itu terjebak dalam sebuah persepsi. Jebakan atas persepsi ini, ini yang sering kita bicarakan dan itu menghabiskan energi," kata Bambang Pacul, sapaan akrabnya, dikutip Jumat (18/11/2022).
Bambang Pacul menyebut, terkait pertemuan-pertemuan yang terjadi tersebut tak selalu terkait dengan dinamika politik 2024.
Ketua Komisi III DPR itu menilai, jika ada yang mengganggap setiap pertemuan tokoh berkaitan dengan dinamika politik hal itu merupakan persepsi saja.
"Kalau tiap hari orang mengatakan itu calon presiden, ‘oh calon presiden, oh calon wakil presiden’. Jadi persepsi setiap orang itu, tindakan seseorang itu kemudian selalu dipersepsikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Pacul berbicara setiap partai politik memiliki mekanisme sendiri untuk menentukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung.
Misalnya mekanisme yang ada PDIP bahwa pencapresan ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pacul menyebut semua baru bisa dikomentari jika sudah ada penetapan capres-cawapres dari parpol.
"Kecuali kalau sudah keputusan. Putusan clear, langkah-langkah muncul putusan clear, ada hal yang bisa dianalisis. Kalau hanya satu titik tertentu susah," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.