Hasil Survei: Pemilih Rasional Cenderung Pilih Anies Baswedan sebagai Capres
Hasil survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan pemilih Anies Baswedan memilih berdasarkan rasional dengan melihat prestasi, kinerja.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan adanya perbedaan mencolok karakter pemilih antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Pemilih Anies Baswedan memilih berdasarkan alasan rasional dengan melihat prestasi dan kinerja.
Ganjar Pranowo dipilih berdasarkan alasan sosiologis di mana sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat menjadi pertimbangan utama.
Sedangkan Prabowo Subianto dipilih karena faktor psikologis dimana sikap tegas pemimpin menjadi pertimbangan utama.
Hasil tersebut, dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berdasar pertanyaan survei ke masyarakat saat ditanya alasan mereka memilih calon presiden.
Sebesar 21,2 persen menjawab Anies Baswedan adalah gubernur berprestasi.
Dalam model pertanyaan yang sama, sebesar 42,0 persen menjawab Ganjar Pranowo dekat dengan rakyat, sementara Prabowo Subianto sebesar 35,4 persen dipilih karena dianggap pemimpin yang tegas.
"Kandidat yang berprestasi menjadi pilihan paling objektif di segmen ini, janji politik yang sifatnya wacana dan sebatas angan-angan sangat tidak relevan mempengaruhi pemilih yang rasional, pemilih lebih percaya bukti bukan janji," kata Pangi dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).
Hal ini, lanjut Pangi, tentu akan menguntungkan calon presiden yang mempunyai rekam jejak sebagai pemimpin yang mempunyai segudang prestasi.
Baca juga: PKB Nilai Ada Upaya Pembusukan terhadap Anies Baswedan Lewat Penyematan Politik Identitas
Pihaknya mencatat segmen pemilih rasional menentukan pilihan politiknya atas dasar pertimbangan integritas, kapasitas dan kompetensi sehingga rekam jejak kandidat menjadi pertimbangan yang sangat penting.
Pemilih akan cenderung memilih mana yang paling membawa keuntungan dan manfaat paling besar bagi dirinya.
"Rekam jejak ini akan lebih mudah untuk dikapitalisasi sebagai sarana untuk menyakinkan publik bahwa dia layak memimpin sebagai seorang presiden," tegas Pangi.