Pengamat: Rakyat Minang Mengedepankan Sikap Egaliter dan Pragmatisme Tentukan Pemimpin
Dalam kultur masyarakat Minang ada nilai yang selalu dijunjung dalam menentukan calon pemimpinnya di antaranya adalah sikap egaliter.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan, dalam kultur masyarakat Minang ada nilai yang selalu dijunjung dalam menentukan calon pemimpinnya. Nilai tersebut di antaranya adalah sikap egaliter.
Asrinaldi berujar, nilai yang lainnya yang dijunjung masyarakat Minangkabau adalah pragmatisme dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Nilai lainnya yang dijadikan acuan masyarakat Sumatera Barat dalam memilih pemimpin adalah sosok yang religius. Terlebih lagi mayoritas masyarakat Minangkabau merupakan muslim yang sangat taat beribadah.
Kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Thohir ke Sumatera Barat untuk meresmikan beberapa proyek pembangunan disambut meriah oleh masyarakat.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Drama Partai Politik Bentuk Koalisi Untuk Usung Capres 2024, PDIP Masih Sendiri
Ribuan masyarakat di bumi Andalas rela menantikan Erick sejak ia mendarat di Bandara Bandara Internasional Minangkabau.
Ribuan orang yang menyambut tokoh politik seperti Erick ini membuktikan, masyarakat Sumatera Barat sangat terbuka terhadap capres cawapres yang hendak bersilahturahmi atau memperkenalkan diri kepada masyarakat.
"Selama calon pemimpin tersebut memiliki kreteria seperti karakteristik masyarakat Minangkabau, tentu mereka akan didukung. Kebetulan semua nilai tersebut terefleksikan di Erick," ujar Asrinaldi saat dihubungi wartawan, Rabu (21/12/2022).
Saat ini, lanjut dia, masyarakat Minangkabau menilai sosok Erick pantas dipertimbangkan sebagai alternatif capres cawapres mendatang.
"Nantinya berapa besar dukungan masyarakat Minangkabau ke Erick tentunya sangat ditentukan dari kekuatan dan kepiawaian tim pemenangannya," ujar Asrinaldi.
Asrinaldi menuturkan, masyarakat Minangkabau juga menganut konsep 3T (Tokoh, Takah dan Tageh). Ketokohan Erick dinilai Asrinaldi sudah tak perlu diragukan lagi.
Sedangkan untuk Takah (performance atau personal branding), menurut Asrinaldi, sudah banyak masyarakat Minangkabau yang tahu kinerja Erick di BUMN.
Sementara itu untuk Tageh (passion) Erick untuk memimpin bangsa, Asrinal menilai sudah sangat menonjol.
"Semua konsep Tokoh, Takah dan Tageh ini juga sudah ada di Erick. Saat ini tantangannya adalah Erick harus dapat menjelaskan dan memperkenalkan konsep 3T tersebut agar dapat memikat masyarakat Minangkabau," kata Asrinaldi.
Baca juga: Nyatakan Siap Maju Pilpres 2024, Pengamat: Sandiaga Uno Harus Keluar dari Gerindra
Agar semakin mendapatkan tempat di masyarakat Sumatera Barat, Asrinaldi menyarankan kepada Erick untuk dapat segera mendekati tokoh adat (Ninik Mamak) dan Bundo Kanduang yang selama ini dijadikan patron di Bumi Andalas.
Tokoh adat yang ada di Minangkabau lanjut Asrinaldi, sangat rasional. Selama capres cawapres yang datang membawa keuntungan bagi masyarakat Minangkabau dan Nagari tentu mereka akan mendukung.
Jika Erick bisa mendekati tokoh adat dan memberikan gambaran yang rasional tentang kecenderungan harapan kedepannya mereka akan jauh lebih baik, tentu itu akan membuat masyarakat Minangkabau memilih sebagai capres cawapres di pilpres 2024.
Menurut Asrinaldi, memahami psikologis masyarakat jauh lebih vital untuk dapat memenangkan kontestasi pilpres mendatang di wilayah Sumatera Barat.
"Saya yakin Erick yang rasional, teknokrat dan memiliki latar belakang pengusaha, bisa memikat masyarakat Minangkabau. Ketika Erick sudah berjanji, ia akan memenuhi janjinya tersebut," terangnya.
Hal tersebut dapat dilihat ketika Erick berjanji untuk memperbaiki kinerja BUMN seperti Garuda. Bahkan kini beberapa BUMN yang tadinya sakit sudah mulai menunjukkan hasil yang positif.
"Saya yakin jika Erick memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan rakyat khususnya di Sumatera Barat, tentu masyarakat Minangkabau akan mendukungnya," kata Asrinaldi.