Demokrat Sebut Deklarasi Capres-Cawapres Menunggu Keputusan Majelis Tinggi Partai
Herzaky Mahendra mengatakan deklarasi capres dan cawapres Partai Demokrat menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan deklarasi capres dan cawapres menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai.
Herzaky mengatakan Demokrat saat ini masih terus lanjut dan konsisten memperjuangkan perubahan dan perbaikan.
"Saat ini, teman-teman Nasdem dan PKS memiliki kesamaan pandangan dengan kami terkait ini. Karena itulah, Demokrat masih terus bersama PKS dan Nasdem merajut kebersamaan membangun koalisi perubahan," kata Herzaky dalam keterangannya tertulisnya, Minggu (25/12/2022).
Herzaky menegaskan untuk capres dan cawapres, masih fokus pada kriteria.
Baca juga: Disebut Sepakat Gabung Koalisi Perubahan, PKS Tunggu Keputusan Majelis Syuro: Doakan Akhir Tahun Ini
Mana pasangan calon terbaik yang selaras dengan platform perubahan dan perbaikan.
"Sejauh ini, memang sejumlah simulasi pasangan calon dari berbagai survei menunjukkan pasangan Anies-AHY hampir selalu tertinggi," katanya.
Dikatakan Herzaky untuk deklarasi capres dan cawapres, Demokrat masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP).
Baca juga: NasDem: Koalisi Perubahan Sudah Final, Tunggu Momentum Tepat untuk Deklarasi
"Karena sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020, keputusan untuk koalisi di Pilpres dan penentuan capres-cawapres berada di tangan MTP," tambahnya.
Herzaky menegaskan mekipun memang dalam proses sebelum diputuskan Majelis Tinggi Partai, Rapimnas mempercayakan sepenuhnya Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin upaya membangun koalisi.
Koalisi Perubahan
Partai NasDem pun secara mengejutkan mendeklarasikan mendukung Anies Baswedan menjadi Capres 2024 pada 3 September 2022.
Nama Anies Baswedan sebelumnya masuk dalam bursa bakal Capres 2024 Partai NasDem bersama Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
Deklarasi yang dilakukan Partai NasDem ini menjadi cikal munculnya nama koalisi perubahan.
Partai NasDem memberikan keleluasaan kepada Anies Baswedan untuk mencari calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024.
Baca juga: PKS Ajak Gerindra Gabung Koalisi Perubahan, Reaksi Prabowo: Oh Ya?
Anies pun langsung tancap gas melakukan silaturamhi politik kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 7 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut Partai Demokrat menyatakan siap berjalan bersama dengan Anies Baswedan.
Setelah bertemu Partai Demokrat, Anies pun melakukan silaturahmi politik ke PKS pada 30 Oktober 2022.
Anies Baswedan menyebut kerja sama dengan PKS bukan hal baru mengingat PKS adalah Partai pengusung Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun, hingga saat ini NasDem, Demokrat, dan PKS belum mendeklarasikan secara resmi koalisi mereka.
Sebelumnya mereka hendak mendeklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November 2022.
Namun, rencana tersebut batal.
Meskipun begitu, ketiga partai politik tersebut membantah hubungan mereka retak.
Sebagai bukti mereka serius menjajaki koalisi adalah dengan dibentuknya tim kecil yang hingga sekarang masih bekerja.
Bahkan tim Koalisi Perubahan pun sempat melakukan pertemuan di Rumah Makan Padang Pagi Sore di kawasan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022) bersama bakal Capres dari Partai NasDem Anies Baswedan.
Koalisi perubahan disebut-sebut masih alot membicarakan nama calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
PKS menginginkan Cawapres pendamping Anies Baswedan berasal dari kader mereka.
Bahkan PKS sempat menyodorkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Anies Baswedan.
Sementara itu, Partai Demokrat bersikukuh mendorong ketua umum mereka Agus Harimurti Ydhoyono (AHY) untuk menjadi Cawapres.
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie menegaskan bila koalisi yang dibangun NasDem, Demokrat, dan PKS sudah final.
"Koalisi Perubahan itu sudah sepakat, sudah final. Jadi Koalisi Perubahan tiga Partai NasDem, Demokrat, PKS itu final. Insya Allah itu sudah final," kata Effendi saat dihubungi, Jumat (9/12/2022).
Terkait jadwal deklarasi koalisi, Effendi menyebut pihaknya menunggu momentum yang tepat.
"Nah tinggal cari momentum deklarasi yang tepat," ujar Effendi.
Ia pun belum memastikan kapan jadwal deklarasi Koalisi Perubahan tersebut.
"Kapan? Boleh Januari, boleh Februari. Kan lumayan yang penting calon presidennya sudah ada," ungkapnya.
Namun Effendi memastikan ketiga partai politik tersebut mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
"Yang sudah disepakati final itu koalisi perubahan dan presidennya Anies. Jadi presidennya Anies itu final," katanya.
Dilihat dari kekuatannya, NasDem, Demokrat, dan PKS bila berkoalisi sudah mengantongi satu tiket untuk mengusung pasangan calon presiden pada Pilpres 2024.
Jika digabungkan, ketiganya memiliki total kursinya sebanyak 163 atau 28,34 persen.
Tentu saja angka tersebut jauh melebihi syarat presidential threshold 20 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.