Pengamat Sebut Target 20 Persen Suara Golkar di Pemilu 2024 Cukup Realistis untuk Dicapai
Menurut Zuhro, Golkar perlu melakukan evaluasi secara utuh untuk menentukan apakah target 20 persen di Pileg 2024 bisa tercapai atau tidak.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Siti Zuhro menilai, target 20 persen perolehan suara Partai Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 memungkinkan untuk dicapai dan itu realistis meski tidak mudah.
"Yang jelas dalam politik tidak ada yang tidak mungkin," kata Zuhro kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Menurut Zuhro, Golkar perlu melakukan evaluasi secara utuh untuk menentukan apakah target 20 persen di Pileg 2024 bisa tercapai atau tidak.
Evaluasi diawali dengan perolehan suara Golkar pada Pileg 2019. Saat itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) menetapkan partai berlambang beringin itu memperoleh 12,31 persen.
"Kedua, kualitas caleg yang ditawarkan. Ketiga, program-program yang menarik yang ditawarkan Golkar. Keempat, partai dalam keadaan solid dan promising (menjanjikan) bagi masyarakat. Dan, kelima, caleg harus disenangi voters (pemilih)," ujarnya.
Selanjutnya, barulah partai berlambang beringin itu bisa memproyeksikan perolehan suara pada Pileg 2024 dibandingkan Pileg 2019.
Baca juga: Kader Diminta Solid dan Fokus Capai Target Perolehan 20 persen Suara Golkar di Pemilu 2024
"Pertanyaannya, apakah setelah 5 tahun suara Golkar mampu melompat mencapai 20 persen?" kata Zuhro.
Zuhro menambahkan selama soliditas internal partai terjaga, partai tersebut berpeluang besar tidak mendapati hambatan besar yang bisa menganggu kerja-kerja politik untuk mencapai target tersebut.
"Prinsipnya selama partai tak mengalami konflik atau perpecahan dan tindakan melanggar hukum seperti kasus korupsi, maka bisa diprediksi ke depan tidak mengundang masalah," ujarnya.
Zuhro menegaskan keabsahan partai politik dalam menentukan target. Hal itu berguna untuk memompa semangat dan kinerja mesin politik partai.
"Partai sah-sah saja mematok angka capaian yang tinggi dalam pemilu 2024. Hal ini diperlukan untuk menyemangati dan memotivasi atau mendorong pengurus dan kader partai agar bekerja lebih keras mencapai 20 persen suara itu," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.