Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Safari Politik Prabowo ke Ponpes dan Kiai, Pengamat Ungkit Kekalahan di Pilpres 2014 dan 2019

Pengamat politik memberikan pandangannya perihal safari politik Prabowo Subianto ke sejumlah pondok pesantren dan para kiai di wilayah Jawa Timur.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Safari Politik Prabowo ke Ponpes dan Kiai, Pengamat Ungkit Kekalahan di Pilpres 2014 dan 2019
Tribunnews.com/Istimewa
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Jawa Timur di Surabaya, Senin (26/12/2022). Berikut pandangan pengamat politik perihal pertemuan ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memberikan pandangannya soal safari politik Prabowo Subianto ke sejumlah pondok pesantren dan para kiai di wilayah Jawa Timur.

Menurut Bawono, kunjungan yang dilakukan calon presiden dari Partai Gerindra itu merupakan bentuk belajar dari kekalahan di Pipres 2014 dan 2019 lalu.

Prabowo dipandang di Pilpres sebelumnya seringkali dilekatkan dengan dukungan dari kelompok-kelompok Muslim konservatif, seperti FPI.

Oleh karenanya, Prabowo perlu memperluas dukungan basis massa dari pemilih Muslim terutama Muslim tradisional Nahdatul Ulama.

"Kelihatan Prabowo Subianto sangat belajar dari kekalahan dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019.

Sangat penting untuk bisa memperkuat dukungan basis massa pemilih Muslim tradisional Nahdatul Ulama notabene organis keagamaan paling besar di Indonesia," kata Bawono kepada Tribunnews.com, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Beberapa Alasan Gerindra dan Prabowo Subianto Akan Rugi Jika Tinggalkan PKB, Menurut Median

Bawono melanjutkan penjelasannya, keinginan dari Partai Gerindra dan juga Prabowo Subianto untuk bisa memperkuat dukungan dari pemilih Muslim tradisional dalam pemilihan presiden mendatang memang telah terlihat sejak beberapa bulan lalu saat Partai Gerindra memutuskan menggandeng PKB sebagai mitra koalisi

BERITA REKOMENDASI

Menggandeng PKB sebagai mitra bagi koalisi merupakan langkah strategis dari Partai Gerindra untuk meningkatkan potensi keterpilihan Prabowo Subianto di Jawa Tengah dan Jawa Timur

"Sebagaimana diketahui Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan dua provinsi besar di pulau Jawa dengan tingkat dukungan rendah terhadap Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden terdahulu," imbuh Bawono.

Sementara itu, lanjut Bawono, PKB merupakan partai dengan basis pemilih kuat di kedua provinsi tersebut.

Utamanya memperkuat dukungan dari dukungan basis massa pemilih Muslim tradisional Nahdatul Ulama

"Ini merupakan langkah politik sangat strategis dalam rangka untuk memenangkan Prabowo Subianto," tandas Bawono.

Baca juga: Temui Kiai Sepuh NU Jatim, Menhan Prabowo Diskusi Perkuat Keutuhan NKRI

Penjelasan Partai Gerindra

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melakukan safari politiknya dengan mengunjungi sejumlah pondok pesantren berserta kiai-kiai di Jawa Timur.

Seperti yang terjadi di Surabaya pada Senin (26/12/2022) kemarin.

Prabowo bertemu dengan KH Marzuki Mustamar, KH Ubaidilah Abdul Faqih, KH Nurul Huda Jazuli hingga Gus Abdurrahman Kautsar secara tertutup.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberikan penjelasan perihal kunjungan ini.

Muzani menyebut, pertemuan Prabowo dengan para kiai untuk meminta restu maju ke Pilpres 2024 mendatang.

"Beliau mencoba terus ingin tetap memberi pengabdian yang baik untuk bangsa dan negara."

Baca juga: Survei Voxpol Center: Masyarakat Tak Puas Kinerja Jokowi akan Pilih Anies atau Prabowo Capres 2024

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

"Karena itu, beliau berharap bisa mendapatkan restu, mendapatkan pangestu para kiai dan ulama untuk 2024," ucap Muzani, dikutip dari Surya.co.id.

Muzani menambahkan, pertemuan juga dilakukan untuk memperkuat koalisi Partai Gerindra dan PKB yang sudah terjalin.

Sementara untuk urusan capres dan cawapres di Pilpres 2024, nanti akan dibahas Prabowo bersama Abdul Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB.

"Sehingga siapa saja yang disepakati kedua tokoh itu, tidak masalah," tegas Muzani.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas