Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Selalu Unggul atas Prabowo dan Anies di 6 Hasil Survei, Ini Lembaga yang Merilis dan Datanya

Setidaknya ada enam lembaga survei yang coba kami rangkum temuan mereka tentang elektabiltas ketiga tokoh di atas. Dan, Ganjar selalu unggul.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ganjar Selalu Unggul atas Prabowo dan Anies di 6 Hasil Survei, Ini Lembaga yang Merilis dan Datanya
Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com-Kompas)
Berikut elektabilitas tiga kandidat capres: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan berdasarkan temuan enam lembaga survei. 

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

3. Litbang Kompas

Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Indonesia.

Dalam survei yang digelar pada 24 September-7 Oktober 2022 ini, ada tiga sosok kandidat capres yang berada di posisi atas.

Tiga kandidat capres itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak, lebih unggul dari Prabowo dan Anies.

Dikutip dari Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo 23,2 persen.

BERITA REKOMENDASI

Disusul Prabowo yang memperoleh suara 17,6 persen dan Anies 16,5 persen.

Adapun dalam survei Januari, Juni, dan Oktober 2022 ini, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan.

Begitu pun elektabalitas Anies yang juga meningkat pada survei bulan Juni dan Oktober 2022.

Sementara elektabilitas Prabowo justru mengalami penurunan pada survei bulan Januari, Juni, dan Oktober 2022.

Menurut Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, penurunan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu dipengaruhi oleh dua hal.

Pertama, yakni karena langkah politik Prabowo yang dinilai pasif.

“Prabowo Subianto sifatnya pasif, dia yang didatangi, dibandingkan dia yang melakukan tur politik,” kata Bambang dikutip dari YouTube Harian Kompas.

Faktor kedua, ialah deklarasi Prabowo sebagai capres Partai Gerindra dinilai kurang mendapatkan perhatian masyarakat.

Sebab, publik menilai deklarasi tersebut sebagai urusan internal partai.

“Kalau Prabowo deklarasi, relatif seperti orang memandang itu urusan internal Partai Gerindra, bukan sebuah perayaan publik,” tuturnya, dilansir Kompas.com.

Pergerakan Elektabilitas Kandidat Capres di Atas 10 Persen

- Ganjar Pranowo

Januari 2022: 20,5 persen

Juni 2022: 22 persen

Oktober 2022: 23,2 persen

- Prabowo Subianto

Januari 2022: 26,5 persen

Juni 2022: 25,3 persen

Oktober 2022: 17,6 persen

- Anies Baswedan

Januari 2022: 14,2 persen

Juni 2022: 12,6 persen

Oktober 2022: 16,5 persen

4. Poltracking Indonesia

Dari hasil temuan Poltracking, sebesar 35,3 persen pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 lalu bermigrasi atau pindah mendukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

"Basis Pak Jokowi mayoritas sudah ke Ganjar Pranowo, lalu pemilih Prabowo terbelah ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).

"Pemilih Prabowo-Sandi terbelah lebih banyak ke Prabowo (48,1 perseb), lalu selisih enggak jauh ke Anies (35,3 persen)," lanjutnya.

Jika dilihat dari polanya, Hanta menjelaskan elektabilitas Anies dan Ganjar Pranowo terpengaruh pada tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jika kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat maka elektabilitas Ganjar ikut naik.

Sebaliknya, jika ketidakpuasan terhadap Jokowi naik maka elektabilitas Anies akan meningkat.

"Survei di Jawa mengonfirmasi di mana basis Pak Jokowi di Jateng, Ganjar menang mutlak, di Jatim juga. Tapi basis Prabowo terbelah. Bahkan Anies unggul di Banten, Jakarta, dan Jabar. Tapi enggak bisa disamakan karena pemilih di tiap provinsi berbeda," ucapnya.

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 21 hingga 27 November dan dilakukan dengan tatap muka langsung.

Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.

Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.

Margin of error kurang lebih yakni 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

5. LSI Denny JA

Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.

Berdasarkan survei LSI Denny JA pada bulan Desember 2022 ini, ada empat tokoh yang memiliki elektabilitas teratas.

Empat tokoh itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Ganjar Pranowo 25,8 persen elektabilitasnya. Tokoh kedua, Prabowo Subianto di angka 23,9 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube LSI Denny JA Official, Rabu (21/12/2022).

Ketiga, Anies Baswedan dengan angka elektabilitas 17,8 persen

Kemudian, posisi empat diisi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang elektabilitasnya 9,4 persen.

Posisi lima, yakni Airlannga Hartarto sebesar 5 persen.

"Ganjar Pranowo, Prabowo, Anies, RK (Ridwan Kamil), dan AH (Airlangga Hartarto) adalah lima capres elektabilitas tertinggi menurut survei kami," ucap Firti.

Namun, kata Fitri, lima king maker ini memiliki dilema masing-masing.

"Dilema dalam konteks ini adalah situasi yang sulit, di mana mereka harus memiliki pilihan-pilihan yang strategi untuk mencalonkan capres dan cawapres."

"Terkait penentuan nama capres-cawapres, kemudian posisi partai apakah oposisi, apakah mereka sebagai tokoh penerus Jokowi atau membawa isu perubahan," jelas Fitri.

6. Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research

Dalam temuannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat unggul pada peringkat pertama, dengan elektabilitas sebesar 23,4 persen.

“Ganjar unggul dalam bursa capres, disusul oleh Prabowo pada peringkat kedua yang dibayang-bayangi oleh Anies,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022)

Vivin mengatakan Prabowo memperoleh persentase elektabilitas sebesar 20,8 persen.

"Namun, tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stagnan, dibayang-bayangi oleh Anies yang tengah menanjak, kini elektabilitasnya mencapai 19,7 persen," kata dia.

Ganjar yang menikmati tren kenaikan dukungan publik sejak awal 2020, dan kini memuncaki bursa calon presiden.

"Jika tren Prabowo tak kunjung membaik, bukan tidak mungkin akan disalip oleh Anies, dan menjadi penantang kuat Ganjar,” tambah Vivin.

Vivin menambahkan elektabilitas Anies terus meningkat sejak awal tahun 2022 usai sebelumnya sempat anjlok pada masa awal pandemi Covid-19.

Sebaliknya dengan Ganjar, yang mendapatkan momentum saat pandemi, hingga berhasil menggeser sejumlah nama besar lainnya.

Tercatat misalnya Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, yang sebelumnya berjaya, kini terlempar dari tiga besar.

Posisi keduanya bahkan terancam oleh Agus Harimurti Yudhoyono, yang meskipun kerap berada di jajaran enam besar, sekarang merangsek ke peringkat keempat.

AHY meraih elektabilitas sebesar 5,1 persen, diikuti oleh RK 4,2 persen dan Sandi 3,7 persen.

“Dengan capaian tersebut, persaingan sengit berpotensi terjadi antara AHY, RK, dan Sandi dalam memperebutkan tiket calon wakil presiden,” jelas Vivin.

Untuk sementara, tiket capres berpeluang kuat dipegang oleh tiga nama yang menduduki klaster paling tinggi, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies.

“Meskipun cenderung stagnan, tetapi Prabowo diuntungkan dengan posisinya sebagai ketua umum Gerindra dalam soal tiket,” lanjut Vivin.

Namun, dia menyebut Ganjar masih harus berjuang untuk mendapatkan dukungan dari partainya sendiri, PDIP.

"Rivalitas internal terjadi antara Ganjar yang menuai tingginya elektabilitas dengan Puan Maharani yang berada pada posisi lebih menentukan dalam hal pemberian tiket capres," kata Vivin

Demikian pula dengan Anies, menurut Vivin, masih belum jelas akan didukung oleh koalisi partai mana saja.

"Sejauh ini baru Nasdem yang telah mendeklarasikan Anies sebagai capres, sedangkan partai-partai lain seperti PKS dan Demokrat masih belum memutuskan secara resmi," kata dia.

Nama-nama lain yang potensial masuk dalam pertarungan memperebutkan tiket capres maupun cawapres adalah Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen), Erick Thohir (2,8 persen), dan Puan Maharani (2,2 persen).

Berikutnya ada Andika Perkasa (1,5 persen), Airlangga Hartarto (1,2 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Yenny Wahid. Nama-nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab 8,3 persen.

Seperti halnya pada klaster tiga besar dan enam besar, terdapat pula dinamika di antara nama-nama tersebu.

“Khofifah dan Erick masih unggul, tetapi dibayangi oleh nama-nama yang sedang menanjak, seperti Puan, Andika, dan Yenny,” Vivin memaparkan.

Vivin melanjutkan, usai Andika resmi lengser dari jabatannya sebagai Panglima TNI, sejumlah partai seperti mencoba memasukkan Andika sebagai figur cawapres, termasuk Nasdem.

"Skenario Anies-Andika bisa mengancam niat Demokrat untuk mengusung AHY sebagai cawapres,” pungkas Vivin.

Diketahui, survei Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi.

Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas