Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Tak Mungkin Prabowo dan Cak Imin Berikan Tiket Capres atau Cawapres ke NasDem

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai kecil kemungkinan NasDem bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengamat: Tak Mungkin Prabowo dan Cak Imin Berikan Tiket Capres atau Cawapres ke NasDem
WARTA KOTA/YULIANTO
Para kader partai berfoto bersama sambil membawa poster pada acara peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra - PKB di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Pembukaan Sekber tersebut untuk mempererat koalisi kedua partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024. Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai kecil kemungkinan NasDem bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB. Warta Kota/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai kecil kemungkinan NasDem bergabung dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal tersebut merespons kunjungan jajaran NasDem ke Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindr-PKB, Kamis (26/1/2023) lalu.

"Tidak mungkin kan seorang Prabowo maupun Cak Imin melepaskan tiket capres-cawapres mereka untuk NasDem yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capresnya," kata Nyarwi kepada Tribunnews, Jumat (27/1/2023).

Analis Komunikasi Politik UGM itu menilai NasDem harus punya daya tarik untuk kemudian Gerindra dan PKB mau diajak bergabung.

"Apakah hanya dengan daya tarik sosok Capres Anies Baswedan? Kan elektabilitas Anies Baswedan cukup datar, kalau dibandingkan Prabowo enggak jauh," kata Nyarwi.

Dia menilai silaturahmi NasDem ke Gerindra dan PKB belum terlihat pola yang pasti.

"Yang bisa dipastikan, sangat sulit bagi NasDem untuk menarik gerbong koalisi Gerindra dan PKB yang sudah terjalin cukup kuat sejak awal," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Kalau hanya sharing platform politik, diskusi menjelang Pilpres dan Pileg ya itu sangat memungkinkan," pungkasnya.

Baca juga: NasDem Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Pengamat: Hanya Gimik Politik, Biasanya Tidak Terjadi Apa-apa

Diberitakan sebelumnya, Petinggi Partai NasDem menyambangi sekretariat bersama Partai Gerindra dan PKB Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/1/2023). Kedatangan mereka disambut langsung oleh petinggi Gerindra-PKB.

Pantauan Tribunnews di lokasi, sejumlah elite partai NasDem diwakili oleh Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Ketua DPP NasDem Willy Aditya. Mereka turun dari rombongan mobil berwarna hitam.

Kadatangan keduanya pun langsung disambut oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono, dan Waketum Gerindra Sugiono.

Selain itu, elite PKB yang turut menyambut yakni Wasekjen Syaiful Huda.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bersama Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid memberikan keterangan saat berkunjung di Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Kunjungan Partai NasDem tersebut dilakukan sebagai wujud silaturahmi dan mencairkan dinamika politik jelang Pemilu 2024.?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bersama Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid memberikan keterangan saat berkunjung di Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Kunjungan Partai NasDem tersebut dilakukan sebagai wujud silaturahmi dan mencairkan dinamika politik jelang Pemilu 2024.?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sembari menyapa awak media, Ahmad Ali menyebutkan kadatangannya yang disambut oleh elite PKB-Gerindra seolah barang langka.

"Seperti barang langka aja ini," kata Ali sembari menjabat tangan petinggi Gerindra dan PKB.

Menurutnya, kedatangannya hanya untuk minum kopi saja dengan elite PKB-Gerindra. Dia enggan membeberkan apakah ada pembicaraan khusus mengenai Pemilu 2024.

"Kita mau minum kopi enak dulu," jelas Ahmad Ali. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas