Soal Kemungkinan NasDem Gabung Koalisi Gerindra-PKB, Ahmad Muzani: jika Gabung Sekber, Alhamdulillah
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan soal kemungkinan bergabungnya NasDem dengan PKB dan Gerindra, Kamis (26/1/2023).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan soal kemungkinan bergabungnya NasDem dengan koalisi PKB dan Gerindra.
Sebelumnya, Gerindra dan Partai Kebangkitan Nasional (PKB) telah menyepakati kerja sama politik menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya mempersilahkan partai manapun jika ingin bergabung ke koalisi Gerindra-PKB.
"Kita mempersilakan kepada pilihan partai-partai masing-masing, tetapi kalau mau bergabung di Sekber, alhamdulillah," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (27/1/2023).
Lebih lanjut, Ahmad Muzani, menanggapi soal kedatangan elite NasDem ke Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: PKB Sebut NasDem Berpeluang Bubar Dengan PKS dan Demokrat, Pilih Gabung Koalisi Gerindra-PKB
Sekjen Gerindra itu, menyambut baik sikap NasDem.
"NasDem diterima oleh Gerindra dan PKB, ini adalah contoh yang baik karena politik cair, segala kemungkinan bisa terjadi."
"Karena itu, kita tidak saling bermusuhan di dalam keputusan kita masing-masing," ungkap Ahmad Muzani.
Ahmad Muzani berharap, Sekretariat Bersama (Sekber) dapat menjadi rumah bersama partai lainnya.
"Kami berharap bisa membawa dampak positif bagi kebersamaan, optimisme, persatuan, dan kekeluargaan yang dibangun."
"Harapnnya Sekber akan menjadi rumah bersama bagi masa depan Indonesia lebih baik, kita di sini bukan hanya tentang Pilpres, dan persolan bangsa lainnya.
Ahmad Muzani membeberkan, pihaknya membicarakan sesuatu yang penting dalam pertemuan dengan elite NasDem.
Namun, ia enggan menjelaskan detail pembicaraan tersebut.
"Kita bicara di dalam, sesuatu yang penting demi masa demokrasi Indonesia."