Cerita Kerja Politik, Krisdayanti: Modal Rp 7 Juta Beli Speaker, untuk Nyanyi di Setiap Desa
saat itu perempuan kelahiran 24 Maret 1975 di Kota Batu Jawa Timur tersebut berhasil meraup 132.131 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai PDI Perjuangan Krisdayanti menceritakan cara yang dilakukannya saat berkampanye mengumpulkan suara konstituen dalam Pemilu Legislatif DPR RI 2019.
Tercatat, saat itu perempuan kelahiran 24 Maret 1975 di Kota Batu Jawa Timur tersebut berhasil meraup 132.131 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
Awalnya, Anggota Komisi IX DPR RI tersebut mengaku sangat bersyukur Partai PDI Perjuangan menempatkannya di kampung halaman.
Baca juga: Hadiri Diskusi Mata Lokal Memilih, Krisdayanti Bagikan Pengalaman dan Strategi di Dunia Politik
Menurutnya dengan begitu ia menjadi jauh lebih mengenal perspektif lokal maupun kearifan lokal yang ada di sana.
Selain itu, kata dia sambil berkelakar, ia juga dapat menyapa masyarakat secara humanis yang mungkin belum tentu bisa beli tiket konsernya.
Hal tersebut disampaikannya saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024" di Menara Kompas Jakarta pada Selasa (14/2/2023).
Baca juga: HUT Ke-50 PDIP Akan Dimeriahkan Sejumlah Musisi Ternama, Ada Ruth Sahanaya Hingga Krisdayanti
"Jadi mereka itu bahasa Jawanya ketenggengen (terpana) ketika saya mengetuk pintu mereka di 600 titik, 471 desa," kata perempuan yang akrab disapa KD tersebut.
"Modal saya murah meriah, Rp7 juta saja, beli speaker, di setiap desa saya menyanyi," sambung dia.
Menurutnya pendekatan tersebutlah yang membuatnya tidak merasa lelah meskipun berkeringat.
Karena dengan cara seperti itu, kata dia, ia merasa lebih mampu menyentuh apa yang dirasakan masyarakat juga aspirasi mereka.
KD mengatakan sejak awal memilih Komisi IX karena melihat persoalan yang ada di Malang Raya.
Satu di antara hal yang disorotnya adalah masih tingginya angka stunting di sana.
"Jadi memang saya memilih Komisi IX dari awal saya terpilih. Jadi kalau orang berasumsi bahwa artis harus ada di Komisi X, tapi saya memilih Komisi IX," kata KD.
Dalam diskusi 'Mata Lokal Memilih' terkait keterlibatan para artis di partai politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu dihadirkan sejumlah publik figur.
Baca juga: Pilpres 2024 Masih 365 Hari, PDI Perjuangan Tak Mau Buru-buru Umumkan Capres
Mulai dari Krisdayanti (anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan), Arzeti Bilbina (anggota DPR RI dari Fraksi PKB), Okky Asokawati (politisi Partai NasDem), Tantowi Yahya (politisi Partai Golkar), dan Dedi Miing Gumelar (politisi Partai Gelora).
Hadir pula Dr. Nugroho Setiawan, Mp EpANd, serta Founder - CEO IT Reasearch and Politic Consultant (Ipol Indonesia) Petrus Hartanto.
Diskusi ini dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Acara ini juga didukung langsung oleh Ipol Indonesia dan Permodalan Nasional Madani (PNM).