Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan Komisi II DPR Yakin KPU Tak Kesulitan Susun Dalil Banding Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu

KPU memang wajib melakukan banding karena putusan PN Jakpus yang sudah keliru seharusnya PN Jakpus tidak memutuskan perkara Pemilu.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pimpinan Komisi II DPR Yakin KPU Tak Kesulitan Susun Dalil Banding Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu
Chaerul Umam
Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang. Junimart mengatakan bahwa KPU tak akan kesulitan dalam menyusun banding atas putusan PN Jakpus. Dalil dalam banding pun, dikatakan Junimar, hanya mencantumkan soal kewenangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, merespons soal banding yang dilakukan KPU RI atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat soal penundaan Pemilu 2024.

“Sesuai asas kompetensi absolut upaya hukum banding KPU pasti dikabulkan," kata Junimart kepada wartaan, Sabtu (11/3/2023).

Politisi PDIP itu mengatakan KPU memang wajib melakukan banding karena putusan PN Jakpus yang sudah keliru. Seharusnya, kata Junimart, PN Jakpus tidak memutuskan perkara Pemilu.

“Upaya hukum banding itu menjadi kewajiban bagi KPU termasuk memasukkan memori banding yang memuat dalil-dalil keberatan rasional terhadap pertimbangan dan putusan pengadilan negeri," ujar Junimart.

Junimart mengatakan bahwa KPU tak akan kesulitan dalam menyusun banding atas putusan PN Jakpus.

Dalil dalam banding pun, dikatakan Junimar, hanya mencantumkan soal kewenangan.

“Artinya secara UU dalam putusan akhir atau putusan dalam eksepsi, sebelum masuk pokok perkara, sudah harus menolak gugatan ini," tandas Junimart.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (10/3/2023). 

Kedatangan KPU hari ini dalam rangka mendaftarkan memori banding atas keputusan PN Jakpus sebelumnya terkait penundaan Pemilu 2024. 

Ditemui usai mendaftar memori banding di PN Jakpus selaku pengadilan pengaju, Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU RI Andi Krisna mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan tahapan menyampaikan memori banding

"Hari ini KPU sudah menyampaikan memori banding di PN Jakpus dan kemudian tadi sudah kami sampaikan dokumen dan sudah kita terima akta permohonan banding," kata Andi kepada awak media. 

"Sehingga dengan demikian KPU sudah menyampaikan secara keseluruhan proses-proses atau substansi dokumen-dokumen banding tersebut," sambungnya. 

Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU RI Andi Krisna yang mewakili KPU RI dalam mendaftar memori banding ke PN Jakpus selaku pengadilan pengaju, Jumat (10/3/2023).
Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU RI Andi Krisna yang mewakili KPU RI dalam mendaftar memori banding ke PN Jakpus selaku pengadilan pengaju, Jumat (10/3/2023). (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Adapun beberapa poin banding yang disampaikan ialah terkait dengan potensi absolut PN Jakpus, desain penegakan hukum pemilu, dan juga ihwal amar putusan yang dianggap keliru. 

Sebelumnya dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh KPU bersama pakar hukum, Kamis (9/3/2023) kemarin Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan pihaknya akan mengajukan banding pada hari ini. 

"Kalau pekan ini, tinggal Kamis dan Jumat, insyaAllah Jumat besok tanggal 10 maret 2023 akan kita daftarkan memori banding tersebut," kata Hasyim, Kamis (9/3/2023) dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, Hasyim menegaskan pihaknya sudah mempersiapkan semua hal dalam upaya dan juga persiapan untuk melakukan banding.

"Yang penting kami sampaikan KPU sudah menyatakan sikap bahwa kami akan mengupayakan hukum banding, dan memori banding juga sudah disiapkan," tuturnya 

Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU RI Andi Krisna yang mewakili KPU RI dalam mendaftar memori banding ke PN Jakpus selaku pengadilan pengaju, Jumat (10/3/2023).
Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU RI Andi Krisna yang mewakili KPU RI dalam mendaftar memori banding ke PN Jakpus selaku pengadilan pengaju, Jumat (10/3/2023). (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Diketahui, PN Jakpus mengabulkan gugatan Partai Rakyat Adil dan Makmur (PRIMA). PN Jakpus pun menghukum KPU untuk menunda Pemilu dalam putusannya. 

Gugatan perdata kepada KPU yang diketok pada Kamis (2/3/2023) itu dilayangkan Partai Prima pada 8 Desember 2022 lalu dengan nomor register 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst.

Partai Prima merasa dirugikan oleh KPU dalam melakukan verifikasi administrasi partai politik yang ditetapkan dalam Rekapitulasi Hasil Verifikasi Administrasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu.

Sebab, akibat verifikasi KPU tersebut, Partai Prima dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dan tidak bisa mengikuti verifikasi faktual.

"Menghukum Tergugat untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang 2 (dua ) tahun 4 (empat) bulan 7 (tujuh) hari," demikian bunyi putusan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas