Bikin Platform Ganjarcenter.id, Eks Politikus Golkar Sebut Sudah Dapat Lampu Hijau dari Ganjar
Poempida mengatakan, sebagai relawan pendukung Ganjar Pranowo, pihaknya mendukung kebutuhan riset, data, dan berbagai macam kajian.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks politikus Partai Golkar Poempida Hidayatulloh mengatakan, sudah berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo terkait pembuatan plarform Gerakan Belajar atau Ganjarcenter.id.
Poempida Hidayatulloh yang juga sebagai Koordinator Nasional Ganjarcenter.id mengatakan, terus berhubungan baik dengan sosok yang disebut-sebut bakal maju di bursa Pilpres 2024 mendatang itu.
Termasuk juga, saat Poempida membuat Ganjarcenter.id.
Baca juga: Kunjungan Ganjar Pranowo: Bertemu Kakek di Lereng Merapi hingga Nyadran di Makam Wali Songo
"Kami berhubungan terus secara cukup baik. Hal-hal yang saya kerjakan, saya komunikasikan dengan beliau, dan beliau merespons dengan baik biasanya," kata Poempida, saat ditemui, di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (19/3/2023).
Ia menegaskan, hubungannya dengan Ganjar Pranowo sangat tulus sebagai teman.
Meski demikian, Poempida mengatakan, tidak mengetahui lebih jauh soal orientasi politik Ganjar Pranowo.
Begitu juga perihal hubungan Gubernur Jawa Tengah itu dengan beberapa tokoh politik yang sering disebut terkait Pilpres 2024.
Baca juga: Dorong Keberhasilan Indonesia di 2045, Eks Politikus Golkar Buat Gerakan Belajar Ganjarcenter.id
"Jadi saya tidak tahu deal-deal apa yang sebenarnya terjadi dan kemudian bagaimana hubungan antara Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Jokowi. Saya enggak tahu. Saya serahkan aja ke Pak Ganjarnya secara langsung," katanya.
Sementara itu, terkait Ganjarcenter.id, Poempida mengatakan, sebagai relawan pendukung Ganjar Pranowo, pihaknya mendukung kebutuhan riset, data, dan berbagai macam kajian.
"Namun kami sebagai lembaga tink-tank, kita bisa berpikir, dan kemudian mendukung dalam konteks apabila dibutuhkan suatu narasi-narasi yang memang membutuhkan data, membutuhkan riset dan berbagai macam kajian. Itu yang akan kami siapkan."
Poempida meyakini, dalam membangun basis kepemimpinan ke depan, harus terjadi kolektifitas yang saling mendukung.
"Terutama di dalam hal konseptual intelektualnya," kata Poempida.
Sebelumnya diberitakan, eks politisi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh meresmikan platform 'Gerakan Belajar', yang disebut Ganjarcenter.id.
Baca juga: Safari Politik Anies di Jatim, Pengamat: Ingin Dongkrak Elektabilitas Saingi Prabowo dan Ganjar
Poempida Hidayatulloh yang juga merupakan Koordinator Nasional Ganjarcenter.id mengatakan, pada tahun 2045 nanti, Indonesia akan memasuki usia ke-100, yang juga ditargetkan sebagai 'Masa Indonesia Emas 2045'.
Adapun Poempida menjelaskan, Ganjarcenter.id dibuat dalam rangka mempersiapkan Indonesia untuk berhasil mencapai target tersebut.
Menurutnya, dibutuhkan tidak hanya reformasi birokrasi atau revolusi mental, untuk mendorong keberhasilan itu.
Tapi juga, konsistensi dalam capaian-capaian yang telah berhasil diperjuangkan anak-anak bangsa hingga saat ini.
"Gerakan Belajar menawarkan dirinya pada berbagai upaya membangun pemikiran gagasan, berdasarkan prinsip-prinsip demokratis untuk mendorong dinamika nasional menuju pada arah terbaik," ungkapnya.
Lebih lanjut, Poempida menuturkan, ada tiga skenario yang diprediksi akan terjadi di Indonesia di usianya ke-100 nanti.
Baca juga: Anies Baswedan Ziarah ke Makam KH Mas Alwi bin Abdul Aziz, Sosok Pencetus Nama Nahdlatul Ulama
Skenario pertama, katanya, merupakan skenario optimistis, yang akan terjadi bila semua parameter yang memengaruhi perkembangan situasi dan kondisi Indonesia sampai tahun 2045 akan membaik.
"Situasi dan kondisi Indoesia di tahun 2045 akan aman, stabil dan kondusif, supremasi hukum dijunjung tinggi, tingkat kemakmuran masyarakat merata, masyarakat menikmati kesejahteraan dan politik mendorong kehidupan demokrasi yang mendorong lahirnya kepemimpinan nasional yang berintegritas," kata Poempida, dalam sambutannya di acara Soft Launching Ganjarcenter.id, di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (19/3/2023).
Skenario kedua, lanjutnya, terjadi bila skenario optimistis tidak sepenuhnya gagal.
Kemudian, skenario pesimistis. Yakni, akan terjadi jika Pemerintah gagal melakukan intervensi terutama dalam pengurangan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatan kualitas pendidikan.
Saat dikonfirmasi langsung, Poempida menjelaskan, Ganjarcenter.id bukan gerakan politik.
"Saya bilang ini adalah suatu lebaga tink-tank yang kita desain di dalam konteks mempersiapkan kepemimpinan ke depan. Namun kita tidak eksklusif. Kita inklusif dan orientasi kita lebih ke arah scientific," jelasnya, saat ditemui, Minggu ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.