Anies Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi, Ngabalin: Saya Tidak Temukan Pejabat Buat Pernyataan Itu
Ngabalin pertanyakan dari mana Anies sebut ada Menko ingin ubah konstitusi, ditegaskan Ngabalin selama di KSP dia tak temukan pejabat seperti itu.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin respon pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan bahwa ada satu menteri koordinator atau Menko yang ingin mengubah konstitusi.
Ngabalin mempertanyakan dari mana narasi tersebut.
Kemudian dikatannya selama dia berada di kantor KSP tidak menemukan ada pejabat pemerintah atau Menko buat pernyataan tersebut.
"Iya makanya cek di dia (Datanya) dari mana. Kalau itu data lama mana narasi yang benarnya. Selama saya di kantor KSP tidak menemukan ada satu pejabat pemerintah baik menteri, Menko punya pernyataan yang begitu," kata Ngabalin di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, (19/3/2023).
Menurut Ngabalin jika ada orang yang membuat diksi untuk popularitas dan elektabilitas semata. Biar rakyat Indonesia yang menilai.
"Jadi kalau nanti ada orang yang menggunakan data, narasi diksi yang dibuat-buat saja, untuk kepentingan publik, popularitas dan elektabilitas. Saya kira itu biar rakyat nanti yang menilai," tegasnya.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melempar kritik bahwa ada seorang menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.
Anies mengaku tidak pernah membayangkan bahwa dukungan untuk mengubah konstitusi disampaikan secara terbuka di hadapan publik oleh seorang pejabat sekelas menteri koordinator.
"Kita tak bisa bayangkan ada petinggi menyatakan 'mari kita ubah konstitusi', tak pernah kita bayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang. Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," imbuh Anies.
Baca juga: Anies Sebut Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Golkar: Dinamika Politik Tensinya sedang Tinggi
Hal ini disampaikan saat berbicara soal banyaknya pertanyaan yang ia terima mengenai apakah kualitas demokrasi menurun atau tidak.
Namun demikian, Anies menilai, situasi saat ini bukanlah tanda demokrasi turun, tetapi justru orang yang tak berkomitmen pada demokrasi yang lebih berani mengungkapkan pikirannya.
"Ini adalah bukan menurun kualitas demokrasi, kualitas demokrasi kita tidak turun, hanya orang-orang yang commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," kata dia.
Baca juga: Insiden Robohnya Layar Warnai Safari Anies Baswedan di Sampang, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa
Mantan gubernur DKI Jakarta menyatakan, praktik tersebut harus dilawan demi menyelamatkan semangat reformasi 1998.
Anies juga berkata bahwa setiap aturan terus dijaga dan dihormati demi masa depan yang lebih baik.
"Yang kita butuhkan hanyalah fair play, yang kita butuhkan hanyalah kesetaraan kesempatan, yang kita butuhkan adalah kenetralan dari yang memegang kewenangan," ujar Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.