Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sama-sama punya keuntungan untuk dijadikan Cawapres pendamping Anies Baswedan.

"Dua tokoh ini, Khofifah dan AHY, bisa mengisi kekurangan Anies," kata Saiful Mujani dalam program 'Mengangkat Anies: AHY atau Khofifah?' seperti ditayangkan Youtube SMRC TV, Kamis (6/4/2023).

Ia menjelaskan Anies lemah di Jawa Timur.

Sementara Khofifah yang merupakan politikus PKB memiliki pengaruh di wilayah tersebut.

Ia sudah beberapa kali teruji kompetitif dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Khofifah juga kuat di basis santri NU yang ada di wilayah Tapal Kuda.

Baca juga: Petinggi Demokrat Yakin Anies Baswedan Pilih AHY Sebagai Cawapres

Namun Khofifah bukan tokoh partai dan tak punya kekuatan politik membangun koalisi.

Sementara AHY punya basis di wilayah Mataraman yang dikenal secara tradisional sebagai daerah kaum abangan.

Selain itu, Demokrat juga punya sejarah di Jawa Timur di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang Pacitan dan punya basis kuat.

Terlebih Demokrat pada Pileg 2009 memperoleh 20 persen suara mengalahkan PDIP atas dukungan kuat di Jawa Timur.

Baca juga: SMRC: AHY dan Khofifah Jadi Sosok yang Mampu Bantu Anies Baswedan Kalahkan Suara Ganjar Pranowo

Soal siapa cawapres potensial bagi Anies, Saiful Mujani menyebut AHY merupakan Ketum Demokrat saat ini.

Partainya juga menginginkan AHY menjadi cawapres Anies.

Jika Demokrat mencabut dukungan atau keluar dari Koalisi Perubahan, maka koalisi tersebut bisa jadi bubar.

"Di situ kekuatan AHY yang tidak dimiliki oleh Khofifah. AHY punya partai sebagai kekuatan politik yang bisa menggenapi Koalisi Perubahan (yang mendukung Anies sebagai Capres)," ungkap Saiful Mujani.

Sebelumnya berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang dilakukan pada bulan Maret 2023, suara Anies saat disimulasikan dipasangkan dengan Khofifah.

Keterpilihan pasangan Anies-Khofifah sebesar 46 persen, mengalahkan Ganjar Pranowo yang hanya 33 persen.

Sementara saat Anies dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), suara Anies melonjak signifikan dengan 47 persen suara. Sedangkan Ganjar tertahan di 42 persen.

"Jika Khofifah dipasangkan dengan Anies, punya probabilitas secara signifikan untuk menaikkan suara Anies. Demikian pula AHY, jika dipasangkan dengan Anies, suara Anies punya peluang untuk naik secara signifikan," tutur Saiful Mujani.