Pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Prabowo Subianto, Pengamat: Sinyal Perindo Gabung Koalisi KIR
Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan komentarnya perihal pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Prabowo Subianto.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Jokowi secara tidak langsung telah melakukan endorse politik kepada Prabowo.
Baca juga: Prabowo Ingatkan Jangan Tiru Politik Negara Lain Saat Bertemu Partai Perindo: Harus Punya Ciri Khas
Contohnya seperti di berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan Presiden hampir selalu mengajak Prabowo untuk turun ke lapangan melihat implementasi dari kebijakan-kebijakan telah diambil oleh pemerintah.
Sehingga di mata pemilih Jokowi di dalam dua pemilu terdahulu Prabowo diasosiasikan sebagai bakal calon presiden paling direstui oleh Presiden.
"Karena itu tidak mengherankan apabila secara perlahan-lahan Prabowo mulai berhasil menuai dukungan dari sebagian pemilih Presiden Jokowi pada dua pemilu terdahulu sebagaimana terkonfirmasi di temuan survei Indikator Politik Indonesia terbaru."
"Dampak dari keberhasilan hal tersebu membuat elektabilitas dari prabowo mengalami kenaikan. Sementara itu tingkat elektabilitas Ganjar cenderung stagnan," kata Bawono.
Kata Prabowo
Partai Gerindra menerima kunjungan silaturahmi yang dilakulan Partai Perindo, Rabu (5/4/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan inti pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengingatkan agar demokrasi dan politik Indonesia tidak meniru negara lain.
Menurutnya, soal demokrasi dan politik, Indonesia harus memiliki ciri khasnya sendiri.
Adapun Prabowo menuturkan, ciri khas demokrasi dan politik bangsa Indonesia adalah kekeluargaan dan kerukunan.
Baca juga: PKS Tetap Tolak Gabung Koalisi Besar Meskipun Punya Rekam Jejak Dekat dengan Prabowo Subianto
"Hendaknya kehidupan politik kita, hendaknya kehidupan demokratis kita janhan perlu, jangan kita harus meniru demokrasi negara lain atau politiknya negara lain," kata Prabowo Subianto, di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu.
"Kita harus punya ciri khas kita sendiri, dan ciri khas kita akhirnya adalah kekeluargaan dan kerukunan," sambungnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, dalam politik tetap memerlukan keseimbangan melalui kritik.
Namun, lanjutnya, kritik tersebut harus disampaikan dengan cara kekeluargaan.
"Perlu check and balance, perlu kritik tapi dalam suasana kekeluargaan. Jangan saling mencela, jangan saling menghina, jangan saling mempermalukan," katanya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Ibriza Fasti Ifhami)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.